Berbagi Ilmu Melalui Siaran Go Live di Facebook (1)

Berbeda dari kegiatan sebelumnya, di Buncek kali ini aku belajar bersama di Keluarga Perawatan Diri. Keluarga dipilih berdasarkan pilihan prioritas dari Peta Belajar yang pernah dibuat. Sebagai bekal pun aku ingin sharing dan mendalami perihal healthy life, khususnya bagi pejuang obesitas.

Uniknya Berada di Keluarga Perawatan Diri

Berada di dalam keluarga baru dari berbagai daerah memberikan suasana baru. Dari interaksi dan juga sharing yang kami lakukan ada beberapa hal yang menjadi catatanku.

  1. Legowo jadi anggota

Biasanya aku sering mengambil peran. Namun, untuk membagi pengalaman dan juga agar bisa saling memberi kesempatan eksis peran itu harus bergantian. Kali ini giliranku menjadi anggota. Rasanya? Ada banyak hal yang perlu dikuatkan, terlebih kalau orang yang mempimpin bersikap santai dan kurang sat set.

Bukan berarti aku ingin menjelekkan atau merendahkan sikap seseorang. Namun, semua itu bisa terlihat dalam kegiatan  di keluarga. Parahnya, sikap santai yang tidak sat set ini, kurang sesuai dengan diriku.

Dari awal jadwal keluar, semua sudah semangat mengenalkan diri. Dalam satu keluarga terdiri dari 21 anggota. Bisa dibayangkan bagaimana ramainya. Sekali chat tertinggal, aku memmiliki PR membaca ratusan chat.

Pembicaraan yang tumpang tindih dan tidak terarah membuat chat mudah tenggelam. Pun kalau kita mengusulkan sesuatu, jangan baper kalau tidak terbaca. Itulah hal yang perlu kupelajari lagi. Dari awal aku memiliki usulan untuk berkenalan terlebih dahulu, agar sharing lebih lama. Yah, walaupun berbeda dari jadwal, kita bisa lebih santai berdiskusi dan persiapan pun semakin matang. Sayangnya, semua itu termentahkan.

Tidak semua harus berjalan sesuai dengan keinginan kita. Banyak kepala, banyak pertimbangan pula. Karena itulah, aku tidak ingin menggebu-gebu. Aku belajar untuk menahan diri. Keluarga santai yo wislah. Ada diskusi ikut, tidak ya sudahlah. Tidak perlu memaksakan diri untuk menyamakan jalan. Asalkan bisa mendapai tujuan bersama, semua dapat dibicarakan.

  • Tema yang dibahas menarik

Sempat bingung memilih tema untuk dilahap. Sharing dari pengalaman mereka membuka cakrawalaku kalau di luar sana banyak lo yang memiliki pengalaman, tujuan dan keinginan serupa denganku. Ada lo, kegiatan baru yang ternyata menyenangkan. Sehat pula kalau dipraktikkan. Bahkan, di belahan bumi lain pembahasan healthy life itu menjadi tantangan jika bahan dan lingkungan kurang sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Akhirnya, dari 21 tema aku memilih 20 tema untuk dilahap. Muntah? tidak juga. Kenyang? Banget. Sayang kalau dibuang. Lebih baik ditulis dan diendapkan. Siapa tahu menjadi bahan bakar ketika ilmuku berada di level terendah.

  • Orangnya unik-unik

Berkenalan di keluarga membutuhkan waktu singkat. Walau tidak bisa menjelaskan dan mengenalkan diri secara keseluruhan, aku setidaknya bisa meraba beberapa karakter dari mereka.

  1. Semangat mengemukakan pendapat. Dalam hal ini aku belajar dari kedua Mbak Ika. Sejak awal sudah heboh berkenalan dan colak-colek satu sama lain.
  2. Muncul kalau lagi mood. Inilah diriku. Berada di antara 21 orang mengajarkanku untuk memilah dan meilih percakapan yang sesuai. Apalagi kalau pembahasannya bukan aku banget. Jadi silent readers deh!
  3. Orang sibuk tapi tidak menyibukkan diri. Dalam dunia nyata, banyak dari anggota keluarga itu sebagai wonderfull mom. Bekarja dari pagi (jam 1-2) hingga malam lagi. MUA? Yah,  dari Mbak Euis aku belajar banyak untuk bisa bersyukur. Pun untuk selalu menjaga diri. Jika sudah ada passion maka perlu mendalami untuk tetap bisa terus melakukannya tanpa meninggalkan tanggungjawab sebagai istri atau ibu.
  4. Silent reader. Berada di akhir diskusi. Muncul kalau ditag. Aku juga pernah kok seperti ini. Bukan karena tidak tertarik, tetapi ke lebih bingung saja bagaimana menanggapi tema atau permasalahan yang dibahas di keluarga.

Persiapan Go Live

Aku menjadi no 2 sebagai anggota keluarga yang mencoba tampil  di Go Live. Perasaannya? Gugup, gemetar, bingung dan juga penasaran. Sudah lama kau tidak siaran live. Berbicara di depan kamera apalagi langsung berinteraksi dengan penonton di kolom komentar.

Kalau dengan zoom, berbedakah? Lebih tepatnya aku kurang terbiasa dengan salah satu aplikasi di facebook ini. Untuk membuat  event acara di dalam grup Hutan Kupu-Kupu Cekatan saja, aku melakukan kesalahan.

Inilah kebodohanku karena tidak membaca petunjuk secara tepat. Aku langsung share flyer yang sudah dibuat, nyatanya butuh sarana dan tempat sendiri untuk menyebarluaskan dan mengarsipkan acara agar tidak tercecer.

Perlu beberapa kali latihan agar bisa tahu dan hafal setiap icon di sana. Pun untuk berbicara. Selain agar lancar juga materi yang disampaikan harus daging dan berisi sesuai poin yang mau aku sampaikan. Untuk itulah, perlunya aku mencatat poin penting itu satu persatu.

Tema Go Live

Flyer Live Fb di Grup Hukan kupu-Kupu Cekatan

Aku memilih tema Aku Sehat, Aku Bahagia:Memulai Hidup Sehat bagi Pejuang Obesitas. Kenapa? Karena ini memang perjalanan dan juga suka dukaku ketika ingin sehat. Sudah bertahun-tahun aku merasakan sakit di lutut. Dibuat jalan nyeri. Rukuk waktu salat pun kaku dan terseok-seok. Belum lagi kalau duduk. Semua itu sangat menyiksa. Padahal nih, seharusnya kalau shalat, kita harus belajar khusyuk untuk bertemu Allah. Kalau seperti itu? Pikiran sudah teralihkan ke lutut, belum lagi waktunya.

Berawal dari rasa ingin berubah aku merangkum 7 langkah untuk bisa melangkah ke kehidupan yang lebih sehat, di antaranya:

Perbaiki niatan dan tuliskan goal yang rasional/ masuk akal.

Biasanya semakin terlalu sempurnanya sebuah program, maka diri akan merasa semakin mustahil untuk menjalankannya.

Misal, di hari pertama diet, kita langsung memprogramkan diri kita untuk melakukan defisit kalori, penyesuaian makronutrisi, nutrien timing yang pas,bwaktu olahraga yang cukup, dilanjutkan dengan jadwal tidur yang lebih awal, dan melengkapi kebutuhan harian dengan suplemen.

Sehari sampai seminggu, mungkin tubuh bisa menyesuaikan diri karena merasa hal tersebut sebuah kewajiban akan sebuah tuntutan healthy lifestyle. Akan tetapi, sebuah proses yang awalnya bukan habit, melainkan kebiasaan baru secara keseluruhan, apabila dimulai dengan instan, biasanya juga akan berakhir dalam waktu yang instan.

Maka dari itu mulailah secara bertahap dari hal-hal yang kita sukai dan dari hal-hal yang paling mungkin bisa kita lakukan kan pertama kali dengan menyenangkan.

Perbaiki pola makan dan asupan makanan

Kita semua pasti pernah makan sambil melakukan kegiatan lain, seperti makan sambil nonton televisi, ngemil di depan laptop, mengunyah sarapan ketika menuju kantor/kampus, dan kegiatan lain yang bisa menghemat waktu sambil mengisi perut. Kegiatan-kegiatan ini dapat menyebabkan kita tidak fokus dalam menyantap makanan, atau yang disebut mindless eating (makan tanpa kesadaran). Mindless eating dapat menyebabkan kita tetap merasa lapar dan ingin makan lagi meskipun sebelumnya kita sudah makan. Mungkin hal inilah yang membuat kita selalu gagal menjalankan diet. Kita lupa cara menikmati makanan.

Lalu apa yang dapat dilakukan untuk menghentikan mindless eating? Jawabannya adalah mindful eating. Mindful eating bukanlah jenis diet. Konsep mindful eating merupakan metode makan yang ideal untuk tubuh, yaitu fokus dan sadar pada makanan yang kita makan, menikmati makanan dan menyadari apa rasa, aroma, tekstur, dan warna dari makanan. Kita juga bisa menghindari gangguan yang muncul saat makan, dan belajar untuk tidak lagi mengeluhkan apa yang kita makan.

Saat kita makan secara perlahan, memberi waktu kepada tubuh untuk mengirim sinyal ketika kita sudah merasa kenyang. Selain itu, pencernaan akan bekerja lebih baik, sehingga berat badan akan terkendali. Manfaat lain yang kita rasakan adalah kita merasa puas dengan apa yang kita makan. Sebaliknya, jika kita makan terburu-buru, pencernaan bekerja lebih berat, makanan tidak lagi terasa nikmat tetapi menjadi stress. Setiap kali makan terasa begitu cepat, padahal waktu ideal yang dibutuhkan tubuh adalah 20 menit. Kenyataannya, kesibukan jadwal dan juga tuntutan pekerjaan membuat seringkali makan bahkan kurang dari 10 menit.

Perbaiki aktivitas harian

Aktivitas fisik meliputi aktivitas ringan dalam menjalani kegiatan sehari-hari atau disebut NEAT (Non Exercise Activity) dan aktivitas yang tergolong berat seperti berolahraga atau EAT (Exercise Activity).

NEAT ditentukan oleh:

1) jumlah langkah kaki

2) gerak terulang anggota tubuh tertentu tanpa sadar atau disebut dengan fidgeting

3) setiap aktivitas atau kegiatan yang menggerakkan anggota tubuh

4) durasi saat bangun

5) kondisi kesehatan

EAT ditentukan oleh:

1) durasi atau lama berolahraga

2) jenis olahraga

3) intensitas olahraga

4) tingkat kebugaran

5) komposisi tubuh

Perhatikan kebutuhan cairan

Kebutuhan Cairan per Hari berdasarkan berat badan, yaitu: 10 kg pertama, kebutuhan cairan perhari 100 ml/kg, kebutuhan cairan per Jam 4 ml/kg. 10 kg kedua, kebutuhan cairan per Hari 50 ml/kg, kebutuhan cairan per Jam 2 ml/kg. Berat badan selebihnya, kebutuhan cairan per Hari 20 ml/kg, kebutuhan cairan per Jam 1 ml/kg.

Sesuaikan kegiatan dan tujuan sesuai budget

Ini tidak perlu dibahas setidaknya sudah memahami dan memaklumi ya. Bagaimanapun untuk mengupgrade ilmu dan kemampuan kita perlu biaya. Semua ini untuk melengkapi beli alat olahraga, bahu belum lagi kalau perlu masuk komunitas.

Berada di lingkungan yang sevisi misi dan saling mendukung

Inilah pentingny abergaul dengan orang-orang yang sevisi dan semisi. Bisa saling memberi semangat dan dorongan. Apalagi program ini berjalan lama.

Melakukan pencatatan setiap perubahan yang ada

Mungkin penerapan mealplan, olahraga, dan perubahab ke gaya hidup yang sehat sudah kita lakukan, tapi mengukur kemajuan sudahkah kita lakukan?

Tidak hanya kemajuan dari scales victory (angka timbangan dan angka meteran saja), tapi juga non scale victory.

Dan jangan hanya berpatok pada perbandingan kemajuan kita di minggu lalu, tapi bandingkan dengan kondisi kita di awal (sebelum program).

Buatlah jurnal mingguan, dengan jurnal rutin, maka itu akan menjaga kita agar selalu fokus dan tetap pada target.

– Potret diri sendiri pada awal program dan setiap dua atau tiga bulan untuk melihat kemajuan.

– Sumbangkan pakaian dengan size lama yang sudah tidak dipakai lagi. Ini motivasi kita agar gak bakik lagi ke size awal.

– Jangan menyerah atau marah pada diri sendiri jika melanggar diet atau melewatkan olahraga.

– Lakukan saja yang terbaik. Hasil akan mengikuti

Lanjut Go Live Part 2

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *