Berto ImunKu, Bekal Perjuangan Ibu Tangguh di Rumah

Ibu tidak boleh sakit! Peraturan tak tertulis sekaligus sebagai peringatan kalau peran seorang ibu itu penting di dalam rumah. Sebagai manajer yang mengatur keuangan, perihal kesehatan, pendidikan ataupun makanan, ibu memanggul tanggung jawab besar.

Sayangnya, tidak semua ibu menyadari akan semua itu. Selama ini, ibu mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri. Padahal, ibu yang bahagia berpotensi membuat rumah nyaman dan kondusif.

Dalam salah satu penelitian, emosi ibu adalah emosi keluarga. Jika ibu sakit, tidak hanya fisiknya yang menurun, tetapi kondisi mental anggota keluarga yang lain juga terkena imbasnya. Padahal, dalam menghadapi pandemi, pemikiran dan mental menjadi benteng penguat fisik.

Sebagai langkah dalam menjaga kesehatan, seorang perempuan yang juga bertindak sebagai istri dan ibu, kita perlu memanjakan diri. Tak perlu sering apalagi menghabiskan budget keluarga yang menipis. Kita bisa melakukan hal sederhana untuk reset pikiran dan mengisi daya fisik agar tetap bugar dan bahagia.

Salah satunya memberikan ramuan terbaik untuk imun tubuh!

Berkenalan dengan Sistem Imun Tubuh

Virus korona pembunuh paling berpengaruh di masa sekarang ini, baik secara langsung ataupun tidak. Tidak peduli laki-laki atau perempuan, kematian lebih banyak pada individu lanjut usia atau mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes, jantung dan penyakit kronis lainnya.

Penyakit yang disebabkan virus pada umumnya merupakan self limiting disease yang mengandalkan kekuatan pertahanan tubuh. Pun dengan Covid-19. Perbedaan gejala yang dialami pasien Covid-19 salah satunya karena kekuatan sistem imun dan mental mereka.

Yuk, intip bagaimana pertahanan tubuh kita!

Sistem imun merupakan pertahanan atau sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi ini bisa berupa bakteri, virus, parasit, jamur, debu atau yang lain. Walaupun memiliki genetik sama, lingkungan memiliki peranan dominan dalam meningkatkan fungsi pertahanan imun.

Selain itu, makanan sehari-hari juga cenderung berpengaruh pada imun tubuh. Imun didapat dari penyerapan nutrisi (makronutrien dan mikronutrien). Makronutrien diambil dari karbohidrat, lemak, ataupun protein. Sedangkan, mikronutrien diambil dari vitamin, mineral, dan air.

Pemenuhan gizi ini menghabiskan biaya yang tak sedikit. Untuk lebih menghemat, back to nature menjadi alternatif pilihan di antara kebuntuan dalam menghadapi virus korona. Salah satu jalan yang diambil adalah melirik tanaman herbal.

Perkembangan Jamu dari Masa ke Masa

Langkah awal dalam memperdalam pengetahuan akan jamu, kita bisa membaca Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia (FROTI). Di dalamnya terdapat segala jenis tanaman yang masuk ke dalam herbal dan juga penggunaannya.

Obat tradisional diartikan sebagai bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Jamu salah satu alternatif yang dipercaya mampu memperkuat sistem imun tubuh. Jamu sendiri merupakan obat herbal tradisional Indonesia yang dipraktikkan sejak 1300 M. Khasiat dalam penyembuhan penyakit disesuaikan dari gejala yang ada dan jenis tanaman herbal yang diramu.

Pengolahan jamu yang dikenal di masyarakat tergolong sederhana. Kebanyakan hanya mengambil sari dan perasan tumbuhan herbal. Ada yang ditumbuk, dikeringkan atau diparut seperti kunir, kencur, temulawak, lengkuas dan juga jahe. Ada pula yang direbus seperti daun sirih.

Sayangnya pengolahan jamu belum ada panduan secara khusus, semuanya lebih banyak menggunakan cara turun-menurun dari nenek moyang. Bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Pun dalam aspek takaran, suhu, lamanya merebus atau menumbuk.

Dilansir dari Indonesia.go.id pengguna jamu di Indonesia mengalami pasang surut. Di masa Kerajaan Mataram, jamu menjadi minuman kebanggaan. Perempuannya berperan aktif dalam memproduksi jamu, sedangkan laki-laki mencari tumbuhan herbal.

Aktivitas ini terekam dalam temuan artefak cobek dan ulekan (alat tumbuk membuat jamu). Artefak itu bisa dilihat di situs arkeologi Liyangan di lereng Gunung Sindoro, Jawa Tengah. Artefak lain juga ditemukan di Yogyakarta dan Surakarta, tepatnya di Candi Borobudur pada relief Karmawipangga, Candi Prambanan, Candi Brambang, dan beberapa lokasi lainnya.

Penikmat jamu berkurang ketika ilmu modern masuk ke Indonesia. Kampanye obat-obat bersertifikat membuat masyarakat mempertanyakan standar dan sertifikasi jamu yang ada. Namun, pada masa penjajahan Jepang, sekitar tahun 1940-an, tradisi minum jamu kembali populer karena telah dibentuknya komite Jamu Indonesia.

Tahun 1974 hingga 1990 banyak berdiri perusahaan jamu dan semakin berkembang. Pada era itu juga ramai diadakan pembinaan dan pemberian bantuan dari pemerintah agar pelaku industri jamu dapat meningkatkan aktivitas produksinya.

Mengenal Logo dalam Kemasan Jamu yang Beredar di Masyarakat

“Jamu belum ada uji empirisnya!”

“Jamu biasanya hanya dicobakan pada manusia?”

Yuk, menjadi lebih smart. Jangan salah pilih ya!

Dilansir dari Farmasi UGM, kriteria obat tradisional, OHT dan fitofarmaka adalah sebagai berikut:

A. Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan.  Jamu salah satu bentuk obat tradisional.

Jamu harus memenuhi kriteria :

• Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris.
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
• Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata- kata: ” Secara tradisional digunakan untuk …”.

B. Obat Herbal Terstandarisasi (OHT)

Obat Herbal Terstandarisasi (OHT) adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan bahan bakunya telah distandarisasi.

OHT harus memenuhi kriteria :

• Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ praklinik (pada hewan percobaan).
• Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

C. Fitofarmaka

Obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi.

Fitofarmaka memenuhi kriteria :

• Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ praklinik (pada hewan) dan klinik (pada manusia).
• Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
• Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.

Berhati-hatilah!

Untuk menggunakan obat herbal, pastikan logo yang tertera dan pastikan obat herbal tersebut telah terdaftar secara resmi di BPOM dengan cara cek kebenaran obat herbal pada website pom.go.id.

Famasi UGM

Mengenal Berto ImunKu

PT Martina Berto Tbk baru saja meluncurkan minuman kesehatan untuk keluarga bernama Berto ImunKu tahun 2020. Produk herbal terbaru dari Martha Tilaar Herbal ini diluncurkan secara online melalui acara webinar yang menghadirkan Kilala Tilaar selaku CEO Martha Tilaar Group dan Inggrid Tania, Msi, Herbal, selaku Ketua Umum Perkumpulan Dokter dan Jamu Indonesia.

Minuman herbal ini masuk dalam kategori jamu. Melalui inovasi dan riset yang dilakukan, PT Martina Berto Tbk mempersembahkan Berto ImunKu dengan formula herbal asli Indonesia yang diproses dengan teknologi modern dan higienis.

Sebagai booster imun dari bahan alami, Berto ImunKu salah satu inovasi yang patut diapresiasi. Walau masih terbatas dalam pemasarannya (khususnya online), tak mengecewakan kualitas. Semoga segera dapat didapat di apotik atau toko terdekat.

Kelebihan Berto ImunKu

Kunyit (Curcumae domestica), memiliki manfaat sebagai analgesik, antioksidan, antimikroba dan aktivitas antiviral.

Kencur (Kaempferiae galangae), memiiki efek antibakterial, antioksidan dan antiinflamasi. Minyak atsirih pada Kencur dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Temulawak (Curcumae xanthorrhizae), banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan nafsu makan pada anak dan gangguan gastrointestinal.

Meniran (Phyllanthus niruri), dimanfaatkan sebagai immunomodulator, antiviral, antibakterial, antiinflamasi. Efek immunomodulator pada meniran dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (preventif) dan mempercepat pemulihan dari penyakit (kuratif).

Jahe (Zingiberis officinale), memberikan sensasi hangat pada tubuh yang bermanfaat untuk mengatasi gangguan pernafasan dan gangguan pencernaan. Jahe memiliki aktivitas immunomodulator yang dapat menjaga sistem kekebalan tubuh.

Madu (Mel Depuratum), sebagai pemanis alami. Madu mengaktifkan sel imunitas tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.

Yang Harus Diperhatikan!

Cuci bersih tangan sebelum membuka ataupun menyeduh BertoImunKu bersama air hangat. Pastikan juga, jamu disimpan dalam suhu ruangan, dalam plastik yang aman untuk makanan dan tidak disimpan terlalu lama.

Selamat mencoba!