Siapa sih yang tidak pernah mengalami insecure dengan diri sendiri?
Siapa sih yang selalu nyaman dengan kondisi dirinya sendiri?
Tidak ada orang yang SELALU nyaman apalagi mau menerima kondisi diri apa adanya. Pun dengan saya. Menjadi blogger merupakan pengalaman baru. Apalagi perpindahan ini terjadi di usia yang bisa dibilang matang.
Awal Mula Saya Berbenah
Sebelumnya rumah adalah tujuan utama. Bekerja menjadi prioritas ke sekian setelah janji suci diucapkan. Namun, seiring berjalannya waktu, kejenuhan semakin menumpuk. Bahkan bisa dikatakan mengubur diri saya yang selama ini aktif dan menyukai tantangan.
Bukan berarti saya tidak bahagia dan juga tidak puas dengan pasangan. Justru saya bersyukur atas pilihan ini. Di satu sisi, suami sangat memanjakan. Ia selalu mendukung pilihan yang dulu kami sepakati. Namun, entah kenapa ada sesuatu yang kurang. Bukan dari pengaruh orang lain. Ini semua memang terjadi dalam diri saya sendiri.
Hingga di suatu titik saya lupa, kapan terakhir kali mengenakan pakaian layak, berdandan dan juga memiliki berat badan ideal. Ketika semua memuncak, pikiran saya pun terasa tumpul.
Perlahan, tumbuhlah bibit tak percaya diri. Di awal waktu saya tak menyadari, bahkan cenderung cuek. Namun, semua ini nyatanya berpengaruh pada emosi dan ketenangan hati.
Saya mudah marah, kadang menangis sendiri dan hubungan dengan suami pun mengalami masa kritis. Anak kadang memberi label pemarah atau seperti monster.
Media sosial pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Maklum, saya tak memiliki teman dekat di perantauan. Berbicara dengan tetangga hanya sekadar bertukar kabar ataukah bertanya masak apa hari ini.
Di usia yang tak lagi muda, bisa dikatakan usia matang saya harus memulai lagi untuk sekadar membuka facebook, bagaimana mengunggah foto dan juga mencari emotikon.
Menulis adalah jalan yang ditunjukkan Allah dari teman-teman di facebook. Lebih tepatnya bagaimana mengutarakan isi hati, istilah kerennya curhat. Bahkan kalau sekarang bisa disebut healing.
Saat itu, saya miskin ilmu akan tata bahasa dan tanda baca. Tulisan pun acakadut dan biasanya berupa cerpen.
Perlahan tapi pasti, kesibukan ini merangsang pikiran saya untuk selalu aktif dan mencari ide untuk lebih kreatif.
Dari lingkaran teman penulis itulah saya mulai mengenal blog. Blog membuat saya dapat berperan menjadi diri sendiri. Ini versi gue. Pendapat gue dan juga pandangan gue. Yah, walau tetap harus riset, saya dapat menemukan keasyikan untuk selalu merangkai kata.
Menulis di blog juga membantu saya untuk menikmati apa artinya mencari. Mengejar tayangan berita, mencari narasumber dan juga riset setidaknya mampu melepas simpul kepenatan yang selama ini menggelayuti pikiran.
Menjadi blogger pemula pun semakin menarik setelah melihat blogger lain dengan segudang karyanya. Saya juga ingin seperti mereka, karena itulah lahir blog ini.
Pentingnya Percaya Diri bagi Blogger Pemula
Tulisan bagi blogger adalah nilai jual yang tak bisa tergantikan. Inilah yang menjadikan blogger bernilai di mata investor yang nantinya menanamkan modal dan mengajak kerjasama ataukah untuk menaikkan branding diri.
Apa yang kita tulis harus bernyawa. Tulisan yang mampu menyampaikan informasi secara mudah dan sederhana kepada pembaca memiliki nilai lebih. Karena memang itulah tujuan tulisan kita dinikmati. Informatif dan selayaknya memberikan solutif.
Konsistensi membuat tulisan berkualitas menjadi beban tersendiri bagi blogger pemula. Angan untuk segera terkenal berbanding terbalik dengan kualitas tulisan.
Siapa sih yang tak ingin membuat tulisan bagus, pembaca banyak sekaligus pengikut tetap?
Di satu sisi kita punya target tinggi, di sisi lain ada blogger lain yang juga menjadi pesaing serta partner. Di mana setiap saat mereka selalu menjadi bayang-bayang diri.
Perasaan untuk selalu bersaing inilah yang membuat kompetisi di antara blogger semakin menarik. So sejatinya, kita harus bersiap ketika saran, kritik dan juga sikap membandingkan menjadi tekanan yang harus segera diselesaikan.
Tulisan oke, konsistensi sudah terjaga, tetapi kalau mental yang dimiliki lemah dan mudah menyerah akan cepat mematahkan semangat kita untuk bisa menulis. Yah, mental kuat untuk selalu belajar dan berani berkompetisi menjadi kekuatan tersendiri yang tak bisa dibandingkan.
Seperti di sebuah medan laga, di mana ada yang menang dan kalah, dalam menulis pun demikian. Inilah pentingnya kita mengikuti komunitas yang memberikan dampak positif pada diri.
Cinta Bloggercrony Community (BCC)
Tahun 2022 menjadi tahun keberuntungan untuk bisa mengenal BCC. Sebagai salah satu komunitas yang menaungi blogger berpengalaman ataukah pemula, terdapat sumber daya dan ilmu yang layak untuk digali.
Kali pertama mengenal BCC dari Instagram, saat itu ada perayaan blogger day 2022. Berlatar warna oranye dan hijau Bloggercrony selalu melintas di beranda. Karena kepo, perasaan untuk menjadi bagian darinya menggebu, jadilah saya mendaftar.
Ibarat rumput yang tumbuh di lapangan, kalau hanya satu akan mudah kering, layu dan kemudian mati. Berbeda kalau rumputnya tumbuh subur dan menghijau di sepanjang lapangan. Selain terlihat indah juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Komunitas juga membantu kita untuk terus belajar, di mana akan ada acara sharing ataukah berbagi. Pun penyebaran informasi bila ada kesempatan pekerjaan ataukah lomba menjadi lebih terarah.
Saya tak mau cinta yang saya alami ini hanya sesaat, untuk itulah saya terus memupuknya dengan mengikuti kegiatan menulis, salah satunya ikut lomba.
Cinta tidak hanya memberikan perasaan bahagia, tetapi juga kekuatan untuk selalu berjuang di waktu sedih, kalah, terluka ataukah kesepian. Cinta inilah yang dibutuhkan untuk merawat hati manusia agar menghidupkan tulisan.
Cinta ini pula yang mendorong saya untuk lebih aktif dalam berkomunitas.
Mengenal Lebih Dekat Bloggercrony Community (BCC)
Bloggercrony Community (BCC) kadang disebut juga Komunitas Bloggercrony Indonesia. Berdiri sejak tanggal 25 Februari 2015. Bulan kemarin, tepatnya tanggal 27 Februari 2022 diadakan perayaan BloggerDay 2022. Sekaligus juga peringatan ke-7. Dengan peserta 100 blogger ditambah peserta umum, acara ini diselenggarakan melalui zoom langsung dari Aston Priority Simatupang Hotel, Jakarta.
Komunitas yang digawangi oleh Satto Raji ini mengangkat tema Scale Up Your Skill. Di mana ajang pertemuan ini juga sebagai reuni blogger untuk mengikat tali silaturahmi. Selain itu, mampu menjadi penyemangat untuk selalu update isu atau trend terkini tanpa ketinggalan informasi atau pengetahuan terbaru.
Awalnya, komunitas dengan slogan blogging, networking, and empowering ini menjadi wadah bagi blogger yang berbasis di Jakarta. Seiring perkembangan waktu, semua itu berubah. Anggotanya telah bertambah dan berasal dari 25 kota di Indonesia.
Di dalam komunitas ini, selain update skill anggota juga difasilitasi untuk menjadi kreator konten multiplatform, di blog ataukah juga di media sosial. Bersama anggota komunitas, mereka berbagi untuk bisa meningkatkan pengalaman, kemampuan, kepribadian dan juga branding.
Untuk bisa menjadi bagian dari komunitas ini caranya cukup mudah, harus punya blog tentunya. Kemudian mendaftar di facebook dan mengikuti instruksi yang ada.
Ada pun program yang diusung dalam komunitas ini, di antaranya:
- Blogger Hangout
Berupa workshop gratis khusus member.
- Blogger Care
Aksi solidaritas bloger untuk membantu sesama.
- Blogger Preneur
Khusus bagi member yang memiliki usaha/ UKM untuk membuka lapak jualan di grup facebook seminggu sekali.
- Blogger View
Berbagi informasi atau aktivitas digital dengan partnership BCC, salah satunya dengan sponsor.
Kegiatan di grup selain di facebook juga ada di grup whatsapp. Bila tertarik lebih jauh dan menjadi teman diskusi di whatsapp dengan kegiatan di atas, Sobat harus mengikuti Blogger Hangout 1x atau Blogger Care 2x dan atau setor 2 artikel di website BCC.
Akhir tapi bukan terakhir kali interaksi dengan BCC, masih ada banyak hal yang perlu saya serap di sana. Namun, tak lupa saya ucapkan terimakasih telah memberikan suntikan keberanian untuk terus menulis.
Selamat bertambah usia, semoga semakin matang sekaligus memberikan kontribusi yang berarti bagi blogger pemula seperti saya.