keripik uaha UMKM

Go Digital! Cara Tepat Mengembangkan Bisnis Ceriping dari Rumah

Blitar menjadi daerah yang kaya akan hasil alam, di antaranya umbi-umbian, pisang, nanas bahkan juga pare. Kehidupan masyarakatnya bisa dibilang beragam, pun dengan pekerjaan. UMR di kota yang terkenal akan makam Pak Karno ini sebesar Rp 2.039.024,44. Sayangnya standar itu belum merata dan lebih banyak berlaku di kota.

Ada desas-desus yang mengatakan kalau UMR hanya sesuai dengan pekerjaan yang dianggap bersih. Bersih dalam artian tempat kerjanya nyaman seperti di kantor, toko besar, swalayan ataukah tenaga medis.

Kehidupan di desa, sebut saja buruh etre atau tray tempat telur telur. Mereka digaji harian berdasarkan hasil produksi pada hari itu. Jika sehari katakanlah dibayar 20.000 maka seminggu 120.000 dengan libur sehari. Pun tidak berbeda jauh dengan buruh ayam petelur, gaji yang diberikan setiap minggu tak lebih dari 500.000.

Nyatanya, hal ini tak berbeda jauh dengan pekerja honorer di sekolah atau kantor, gaji pokok yang didapat tak lebih dari 1.000.000. Jadi, bisa dikatakan kalau sebagian besar pendapatan Masyarakat jauh dari UMR. Hidup bergantung pada bayaran, kadang tak cukup.

Usaha rumahan menjadi alternatif untuk dapat menambah pemasukan keluarga. Beberapa usaha yang dapat dilakukan di desa, di antaranya: membuka toko kelontong, melayani jahitan sekaligus permak pakaian, potong rambut dan usaha makanan.

Makanan pun beragam, ada yang matang dan memiliki daya tahan sebentar semisal nasi pecel. Ada juga yang bertahan lama dan mudah prosesnya, semacam keripik. Kalau orang desa menyebutnya ceriping.

Muryatin, Sosok Pelaku Bisnis Rumahan

Muryatin menjadi salah satu pelaku usaha ceriping. Sejak tahun 2017, ia memulai usaha ceriping dari mulut ke mulut. Sebenarnya usaha ini hanya bersifat sampingan, nyambi jadi buruh pabrik sekaligus jual ceriping. Namun, seiring ada pandemi, ia harus rela kehilangan pekerjaan sekaligus usaha sampingan.

Jika semula ia mampu memproduksi ceriping dan menitipkan ke toko, sekarang ia membuka usaha ceriping berdasar pesanan. Penjual dadakan istilah yang biasa dipakai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian sekaligus menyiasati cumpen-nya modal.

Pengalaman Usaha Ceriping

Peluang usaha makanan kering seperti ceriping masih terbuka lebar dan menjanjikan. Jenis makanan ringan ini dapat dinikmati anak-anak hingga orang dewasa. Selain dari harga yang ramah di kantong, juga dapat dinikmati kapan pun dan di mana pun.

Saat ingin memulai usaha, perlu adanya bussines plan dalam menjalankannya. Walau dalam skala kecil setidaknya ada gambaran mau dibawa ke mana usaha yang akan kita lakukan.

Berkaca dari Muryatin yang memulai usaha dari nol, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan jika ingin memulai usaha ceriping ini, di antaranya:

Pisang 2 tandan Rp 50.000,-
Pembungkus /plastik sealer Rp. 25.000,-
Bahan Baku Rp. 15.000.-
Minyak Goreng Rp.  50.000,-
Rempah-rempah Rp. 5.000,-
Gula Merah Rp. 4.000,-
Cabe Merah Rp.7 .000,-
Biaya Promosi Rp. 100.000,

Alat yang dibutuhkan/ rinciannya:

Wajan Rp55.000
Solet Rp4.000
Serok: 2 @Rp20.000
Baskom 4 @Rp5.000
Ember/bak 2 @Rp25.000
Pisau 3 @Rp 25.000
Kompor Rp 600,000
Gas 3 @Rp 20.000

Perkiraan modal awal: Rp 1.160.000

Harga Pokok Produksi  = Rp. 256.000 x 30 hari = Rp. 7.680.000/ Perbulan
Harga Pokok penjualan =

Kemasan 1 kg : Rp 10.000 = setidaknya harus terjual 27 bungkus/ hari.
Kemasan ½ kg : Rp. 5.000 = setidaknya 51 bungkus/ hari.
Perkembangan metode pemasaran (dokumentasi pribadi)
Bisnis Bisa Dibuat Santai?

Nah, agar target penjualan produk tercapai perlu adanya perencanaan yang tepat. 

Inilah yang sering terlupa!

Berdasarkan pelaku bisnis rumahan seperti Muryatin, ada beberapa hal yang seringkali terlupa:

  1. Pemilihan bahan baku, hal ini berhubungan dengan keberlangsungan bisnis yang dijalankan. Bahan baku yang mudah didapat dengan harga terjangkau tentu menguntungkan bagi pelaku usaha.
  2.  Upgrade ilmu, selain mengikuti perkembangan yang ada ilmu ini bekal memperluas jaringan dan bisnis. Mau usaha ceriping pisang saja bisa, mau ditambah ceriping pare misalnya, ataukah mengenai pengemasan. Semuanya perlu dibuat lebih menarik dengan harga terjangkau.
  3. Membuat pembukuan. Kenapa ini penting? Perencanaan keuangan dalam bisnis bagaikan jantung dalam tubuh, tak terlihat tapi perlu terus berjalan tiap detik agar bisnis mampu bertahan. Tanpa perencanaan yang kuat, bisnis hanya akan jalan di tempat.
  4. Marketing plan, dalam hal ini yang sering dilakukan adalah dengan metode konsinyasi, produk dititipkan ke toko/ warung terdekat. Kerja sama dengan pemilik warung sangat dibutuhkan agar ia juga berperan dalam mempromosikan produk jualan.

Mereka yang tidak melakukan persiapan matang, mengalami masa sulit di masa pandemi.

Keluhan dalam penurunan omset bisnis tidak hanya dirasakan oleh Muryatin, dari usaha lain pun merasakan hal yang sama. Ada waktu, tenaga dan juga modal yang harus dikorbankan. Bahkan, kebersamaan dengan keluarga pun tak luput terdampak. Kadang, weekend yang seharusnya bisa bersama terenggut. Waktu berkunjung ke orang tua dan kerabat juga berkurang.

Ribet dan melelahkan!

Inilah perbedaan antara pebisnis yang hanya merasa cukup dengan pebisnis sejati. Kalau cukup ya yang penting bisa makan, ada uang untuk esok hari. Sedangkan untuk pebisnis sejati selalu mencari cara untuk mengembangkan bisnisnya. Ada perbedaan penggunaan bisnis dengan uang sehari-hari.

Istilah teman itu ada yang mengatakan kalau bisnis itu layak diperlakukan sebagai istri kedua. Ada jatahnya sendiri. (Benarkah?)

Persiapan Menuju Go Digital

Berbicara mengenai digital pasti ada kaitannya dengan internet dan dunia virtual. Go Digital bukan sekadar trend. Ini sebagai proses adaptasi pelaku bisnis/ usaha untuk dapat bersaing di masa sekarang. Di mana semuanya sudah mengalami otomatisasi.

Untuk dapat mengoptimalkan Go Digital dalam bisnis tergantung bagaimana kemampuan kita dalam memanfaatkan peluang. So, di bawah ini ada beberapa persiapan untuk memasuki Go Digital, di antaranya:

Jejaring Sosial

Jejaring sosial saat ini semakin menjamur, Instagram, facebook, tik tok ataupun twitter semuanya memiliki sarana untuk saling terhubung. Mau berbicara dengan teman SD yang lama tak ketemu, bisa. Bicara dan melihat aktivitas orang beda tempat saja mudah. Nah, pemanfaatkan circle pergaulan untuk dapat meningkatkan pendapatan terbuka lebar. Kan cara ini sempurna untuk mengenalkan produk ke konsumen.

Media Smart Phone

Saat ini smart phone menjadi kebutuhan, tida khanya untuk komunikasi, tugas sekolah hingga bisnis pun dapat dijalankan melalui perangkat ini. Di mana pun, kapan pun dan dengan siapa pun dapat terjangkau. Sebagai pelaku bisnis, bila kita berfokus pada kepuasan diri seperti mamanfaatkan Smart phone hanya untuk belanja, berarti kita belum siap untuk Go Digital. Berbeda kalau kita dapat memanfaatkan semua fasilitas ini untuk promosi, membalas pesanan ataukah sekadar memberikan testimoni.

Analisis

Analytics dapat membantu menganalisis perkembangan bisnis. Salah satunya mengenai keberhasilan marketing plan yang kita lakukan. Lebih khusus lagi, kita dapat mengetahui kapan konsumen cenderung memutuskan untuk membeli. Pun kita dapat membatasi posting pengetahuan produk pada hari tertentu karena tidak ada ketertarikan konsumen pada hari tersebut berdasarkan data.

Cloud

Seperti yang kita tahu perkembangan dunia IT berkembang pesat, salah satunya kita dapat mengakses informasi sekaligus mendapat pelayanan dari sebuah aplikasi. Barcode juga salah satu bentuk perkembangan yang bisa dimanfaatkan dalam mengembangkan bisnis agar terlihat elegan.

Terakhir dan kadang tidak dianggap penting, Cloud. Padahal, melalui Cloud data dapat tersimpan dengan aman. Misalnya saja perlindungan data atau membuat back-up file penting di luar situs agar mudah diakses.

Bisnis Rumahan Siap Go Digital

Untuk dapat #bisasantaideh, kita perlu mengoptimalkan dunia digital sesuai dengan kebutuhan bisnis yang kita jalankan. Berawal dari bisnis lokal secara offline, kita perlu beradaptasi dan berkembang secara online. Salah satu jalan yang tak bisa dianggap enteng tentu saja media sosial.

Sebagai tonggak penghubung dengan orang lain, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sekaligus di media sosial, diantaranya:

Memasarkan Produk Melalui Sosial Media

Jangkauan konsumen menentukan perkembangan bisnis yang kita jalankan. Memasarkan produk melalui sosial media adalah salah satu jalan untuk memulainya. Selain murah dan efisien, juga dapat dilakukan di mana pun. Kita hanya perlu memajang foto produk dan membaginya di status WA, Tik Tok atau story IG. Kalau perlu buatkan akun media khusus.

Dalam hal ini pengambilan foto versi terbaik produk sangat diperlukan. Pun kalau mau dibuat video jangan lupa untuk mendeskripsikan produk, termasuk cara pemesanan. Sehingga komunikasi dengan konsumen lebih mudah. 

Mencari Partner Usaha

. Kejujuran dan kepercayaan adalah modal awal untuk mencari partner usaha. Adanya partner usaha membantu kita dalam membagi peran. Kita bisa mengajak teman, saudara, tetangga atau pasangan untuk memulai usaha ceriping misalnya. Namun, perlu persiapan matang dan langkah tepat jika terjadi gesekan di kemudian hari.

Menjadikan Usaha Lebih Profesional

Pengalaman dan pengetahuan dalam bisnis harus selalu berkembang agar produknya dalam bersaing. Pun dalam hal ini. Selain owner yang juga harus di-upgrade, produk juga perlu berkembang.

Semisal dalam usaha ceriping, ada tambahan varian rasa, jenis kemasan yang berbeda (selain plastik transparan juga ada versi ziplock) atau pun dari slogan dan kata pamungkas yang sesuai dengan produk. Selain itu, pelayanan harus ada peningkatan, ada standar yang dipakai. Pun dengan pengiriman. Jika sebelumnya lckal sekarang bisa ke luar kota.

Memanfaatkan Endorsement

Memanfaatkan ketenaran seseorang untuk memasarkan suatu produk sudah tidak asing lagi. Endorsement disesuaikan dengan budget. Kalau masih dalam taraf usaha kecil, bisa bekerja sama dengan teman atau komunitas bisnis yang ada. Kita pun bisa mengiklankan produk dengan bantuan public figure atau teman dengan jumlah followers yang setidaknya berjumlah 1000. 

Promo dan Reseller

Berhubungan dengan uang dan promo tentu menarik perhatian pembeli. Hal ini untuk meluaskan jangkauan publikasi produk. Selain melakukan pemasaran secara masif, kita juga harus proaktif menjemput bola. Sekarang banyak ibu-ibu yang menjadi influencer sejati. Selain saling membantu juga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Bisnis Cepat Kelar, #bisasantaideh

Pemasaran telah dilakukan, langkah selanjutnya melakukan pengelolaan bisnis dalam bentuk data!

Efektivitas dalam melakukan bisnis menjadi penentu dalam sebuah keberhasilan. Berlatih dan konsisten adalah dua upaya yang tak bisa digantikan. Nah, agar bisa menikmati hidup sekaligus menjalankan bisnis, ada satu software akuntansi yang dikembangkan oleh PT Cipta Piranti Sejahtera, Accurate. Berbasis cloud yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, software ini terus berkembang dari sebelumnya yang hanya versi dekstop.

Mau melihat laba/ rugi usaha, arus kas dan buku besar, transaksi yang ada atau pajak.  Accurate menyediakan lebih dari 200 laporan keuangan dan operasional secara instan. Kapan pun kita membutuhkannya, tersedia di depan mata. Jadi, tak perlu repot dan stand by di tempat kerja.

Bisnis nyambi kumpul dengan keluarga bukan suatu hal yang mustahil lagi.

Tertarik untuk mencoba? Silakan kepoin Accurate dan temukan keajaiban yang nantinya dapat bermanfaat untuk usaha kita.

Related Posts

18 thoughts on “Go Digital! Cara Tepat Mengembangkan Bisnis Ceriping dari Rumah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *