Inspirasi Leader Kampung Komunitas Ibu Profesional

Siapa sih yang tak tahu Ibu Profesional (IP)? Komunitas yang digawangi oleh Ibu Septi Peni Wulandari ini telah mengayomi Ibu dan calon ibu dalam meningkatkan kualitas diri. Tidak hanya di Indonesia, komunitas ini telah merambah ke negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Belanda.

Sebagai komunitas yang memuliakan perempuan, istri dan juga ibu, ada sederet aktivitas yang siap menampung dan memfasilitasi passion anggotanya. Baik untuk ibu rumah tangga (ranah domestik) ataukah ibu yang juga bekerja di ranah publik.

Salah satu yang menarik untuk diikuti adalah Kampung Komunitas. Sesuai namanya, di dalam Kampung Komunitas, kita akan mengikuti serangkaian acara yang mampu mendorong aktualisasi diri sehingga kita dapat merasa nyaman di IP khususnya.

Bahagia dong? Tentu saja.

Penasaran? Pasti.

Orientasi Dulu

Namanya masuk komunitas pasti ada ospek istilahnya. Nah, di Kampung Komunitas ini, kita digembleng dan diasah di Kampung Main. Bulan September 2021 ini sudah memasuki batch#3. Anggotanya pun beragam dan banyak tentunya. Karena itu dibagi ke dalam tiga grup: Gembira, Ceria dan Bahagia. Tema yang diangkat pun menarik, PrestAsyik singkatan dari Prestasi dan Asyik.

Tujuan Diadakannya Kampung Main

  • Menumbuhkan kreativitas calon warga (Cawarga) untuk berkarya dan kolaborasi sesuai dengan kekuatan diri dan sumber daya di regional masing-masing.
  • Memunculkan rasa cinta dan memiliki  pada Kampung Komunitas Ibu Profesional.
  • Membentuk sikap Cawarga yang sadar, siap dan peduli untuk berkontribusi di regionalnya masing-masing.

Balairung Kampung

Balairung kampung menjadi tempat Cawarga untuk ospek. Di sana kita mendapatkan bekal melalui sarasehan. Ini WAJIB! Di minggu pertama gelanggang inspirasi diisi oleh para ketua komunitas regional IP.

Strong Why Berkomunitas

Cara mudah menentukan strong why yaitu bertanya kepada diri sendiri. Apa tujuan kita berkomunitas? Ketika jawaban ini didapat, ini akan memudahkan kita untuk lebih percaya diri dan aktif. Dibantu dengan eksplore kemampuan, kita dapat melihat sisi lain dalam diri. 

Alasan terkuat bergabung dengan komunitas itu apa? Bisa saja salah satunya karena senang kumpul bareng teman. Rasa ini yang menuntun kita untuk berkegiatan positif, seperti ada saudara di perantauan. Hidup pun tidak monoton, apalagi membosankan. Tidak ada waktu untuk meratapi diri.

Manfaat lain aktif di komunitas yaitu punya keluarga baru, apalagi bagi perantau seperti saya. Berkarya, bermain, dan berkomunikasi dapat membantu kita menemukan passion juga lo! Sambil bersosialisasi kita “tanpa sadar” ikut arus untuk meng-upgrade diri.

Tips terakhir, aktif. Dengan menjaga semangat dalam berkomunitas kita menanamkan nila positif dalam diri. Dengan mau berbagi, melayani, akan terjaga semangatnya.

Tantangan Berkomunitas di Regional

Hal ini befokus kepada proses adaptasi member baru. Ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan, di antaranya:

  1. Komunikasi produktif, komunikasi tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga dapat dimengerti oleh orang lain. Lebih bagus lagi kalau apa yang kita lakukan dapat memberikan manfaat ke orang lain.
  2. Mencoba untuk berani. Berlatih untuk menyampaikan pesan secara tepat, singkat dan nyaman.
  3. Manajemen waktu. Kalau ini tak perlu dijabarkan, kan ndak lucu kalau kita berkomunitas tapi rumah terbengkalai? So, kita perlu mengatur waktu tanpa melupakan kewajiban sebagai seorang istri ataupun ibu.
  4. Manajemen emosi. Berkomunikasi dengan banyak orang pasti ada yang cocok atau tidak. Kadang bisa sedih, marah ataukah bahagia. Semuanya perlu diposisikan pada tempatnya.
  5. Team work. Kerjasama menjadi penentu keberlangsungan sebuah komunitas. Salah satunya dengan menyingkirkan ego agar bisa saling menerima tanggapan di antara kelompok. Selain itu, mengetahui karakter teman
  6. Bonding/ perlekatan
  7. Take action. Yuk, berkomunitas bersama.

Tips Betah di Regional

Rasa jenuh menjadi momok dalam berkomunitas. Faktornya pun beragam, seperti kesulitan membagi waktu, kesibukan sehari-hari, ataukah tantangan bersosialisasi. Lantas bagaimana leader membuat anggotanya betah?

Menciptakan bonding yang kuat melalui kegiatan yang menyenangkan. Selain membuat semangat dan menumbuhkan rasa bahagia juga untuk melatih kebiasaan positif. Diantaranya saling berbagi dan melayani. Jika dalam komunitas kita merasa nyaman dan akrab, sikap kekeluargaan pun akan terbentuk. Inilah yang membuat orang di dalamnya betah dan tak ingin berpaling.

Tak kenal maka tak sayang. Siapa yang belum kenalan? Memberikan ruang berkenalan untuk para anggotanya merupakan cara untuk bisa menemukan teman sepemikiran, sehobi, dan lain-lain sehingga bisa membuat orang betah karena merasa ada teman yang sama dengan dirinya.

Perhatian leader kepada para anggotanya akan membuat anggota merasa diperhatikan. Merasa berjuang bersama. Hal unik lainnya, member kesempatan anggota untuk menjadi mentor. Berbagai keahlian atau passion yang kita sukai. Tak perlu yang “ahli”,asalkan mau berbagi dan berkomitmen siapa pun bisa berpartisipasi di dalamnya.

Selain itu, komunikasi efektif juga perlu. Menanyakan kabar, menawarkan bantuan, dan berdiskusi dapat mencairkan suasana dan menumbuhkan kembali semangat berkomunitas.

Ruang Bermain di Regional

Namanya kampung main, pasti ada ruang bermainnya. Agar lebih nyaman, ruang bermain ini dibagi ke dalam beberapa bagian:

Rumbel : Rumah belajar, biasanya ada mentor, pembelajarannya terstruktur.

Rumin: Rumah bermain. Kegiatannya tidak terstruktur tetapi tetap memiliki tujuan.

Rumba : Rumah berbagi sehingga kita mengajarkan untuk berbagi di lingkungan masyarakat.

Setiap Cawarga diberi akses jalan 2 pilihan.

Rumbel merupakan salah satu nafas di komunitas itu. Jadi harus dipelihara dan diperhitungkan dengan baik keberadaannya. Bila rumah belajar tidak sesuai dengan passion kita? InsyaAllah aka nada.Kalaupun tidak terbuka untuk membuka rumah belajar baru, asalkan memenuhi syarat. Misalnya minimal anggota 5 orang, ada pengurusnya.

Syarat yang lain? Keaktifan sesuai passion dan mampu memfasilitasi Rumbel yang ada. jelas kegiatan di setiap bulannya. Ada mentor dan juga PJ. Syarat menjadi Mentor harus lulus dari orientasi (kampung main), bisa di bidang itu/ ada keahlian yang bisa dibagi. 

Nah, bagi yang berminat silakan bergabung di rumbel yang ada di regional. Member baru bisa jadi jadi pengurus juga dengan syarat dan ketentuan: lolos dari gerbang kampung main lulus dulu dan diprioritaskan bagi mereka yang mau menunjuk diri.

Berkomunikasi Sebagai Member Baru

Berkomunikasi itu saling mengisi dan menyempurnakan.

Leader Kampung Komunitas Bandung

Berkomunitas dapat menyalurkan passion atau hobi secara tepat dengan tumbuh bersama. Plus bisa membuat percaya diri. Bagaimana caranya? Yuk, simak ulasannya!

  • Sebagai orang baru setidaknya mengenalkan diri (nama, asal, kenapa mau masuk). Kalau ada sapaan atau komunikasi setidaknya menyahut, walau hanya sekadar salam ataukah respon. Ini sebagai bentuk saling menghargai.
  • Ada ruang untuk lebih dekat, jadi bisa dipilih. Mana yang lebih nyaman. Apakah melalui chat, grup wa ataukah secara privat.
  • Anggota jadi lebih aktif (istilah yang belum dimengerti, acaranya apa, jadwalnya bagaimana, adakah miss komunikasi, dll)
  • Tidak perlu sungkan kepada pengurus.
  • Menjaga konsistensi semangat belajar, menyampaikan terkait dengan CoC (Code of Conduct). Berkomunikasi secara asertif bagaimana kita bekomunikasi secara jujur dan terbuka terhadap apa yang dirasakan tetapi tetap respek: mengubah dari you statement menjadi I statement. Kamu diubah menjadi aku. Misalnya bertanya, “Saya merasa kamu kenapa sibuk banget?” bukannya “Kamu kok sibuk banget?”
  • Warga lama merangkul warga baru dan mengoptimalkan kedekatan jarak antar anggota.
  • Bagaimana kalau jam online malam? Bisa diatur ya, kegiatan sekarang diatur secara fleksibel. Tak bisa lihat langsung (Zoom atau youtube) bisa lihat siaran ulang.
  • Merespon secara jujur, misal dengan mengatakan, “Maaf baru membuka chat.” Dengan demikian, kita berusaha memberitahu kondisi kita sebenarnya.
  • Agar orang lain bisa memaklumi atau tahu. Saling menyemangati, gunakan emoticon.
  • Membuat prioritas waktu. Kalau sudah masuk komunitas berarti tahu konskuensi dan risikonya.
  • Cara untuk member yang pemalu? Tidak harus bisa public speaking, cari saja cara ternyaman sehingga dapat dituangkan ditulisan, dijahit.

Kontribusi Warga Baru Di Regional

Manfaat berkomunitas salah satunya kita bisa berperan aktif di sana. Menjadi anggota kalau tak membuat kita menjadi lebih baik, sangat disayangkan.  So, sudah siapkah untuk menunjukkan siapa dirimu?

1. Dimulai dengan memperkenalkan diri. Ikuti dan berbahagialah dengan kegiatan yang disajikan. Nikmati aja.

2. Bergabunglah dengan rumbel atau rumah belajar. Pilih sesuai dengan passion atau aku banget

3. Aktiflah bertanya agar tidak tersesat. Malu bertanya sesat di jalan, jika sulit di forum bisa privat. Semuanya ramah kok, walau kadang kita tulalit mereka tetap mencoba mengerti.

4. Berbagi kebahagiaan dan apa pun itu akan diapresiasi.

Asyikkan? Nantikan bagian selanjutnya dari orientasi ini. Kalau masih penasaran daftar jadi Ibu Profesional aja. Promosi nih! Iya dong. Aku bangga jadi ibu rumah tangga.

Apiida Sokomah

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *