Awal Perkenalan
What a bad, bad day. Sudah terpeleset, kaki juga tertancap bor milik suami di garasi. Saya pun harus berjalan pincang dengan setumpuk pekerjaan rumah. Beruntung ada suami yang mau berbagi peran. Lebih tepatnya, ia mau menjadi asisten karena merasa bersalah.
Belum genap rasa syukur terucap, kepala saya diserang nyeri di bagian tengkuk belakang. Rasanya seperti dipukul-pukul tiada henti, mau bangun susah, duduk apalagi. Semua serba salah. Gegoleran lagi dan lagi, tetapi melihat anak makan mi instan hampir seminggu lamanya rasanya nyesek banget.
“Pak, setop makan mi!”
Usulan saya termentahkan. Suami merasa keahliannya hanya memasak mi saja. Sedangkan yang lain, ia menyerah. Setelah berdebat panjang, kami memutuskan untuk memasak bersama. Saat itulah kali pertama saya berkenalan dengan Yummy App.
Bukan omong kosong, Yummy App membuat siapa pun bisa memasak dengan mudah dan menyenangkan.
Pak Su
Saya tinggal mencari makanan seharga 10.000 sembari memotong sayuran dan mengupas bumbu, sedangkan suami mencuci dan mengolahnya. Semua beres. Perut kenyang, pemulihan saya juga lebih cepat.
Awal Agustus, selain menyambut hari kemerdekaan saya juga harus menyapa tamu bulanan. Badan pegel semua. Nyeri semula bersarang di area payudara, menjalar ke area pungggung. Sungguh tak nyaman. Semuanya menjadi lebih buruk di kala bad mood menyerang, anak jadi sering kena sasaran.
Suami tak bisa diandalkan lagi, ia kembali bertugas ke kota lain. Tak mungkin menghubunginya hanya untuk masalah seperti ini. Saya pun tak bisa meminta bantuan tetangga, korona telah menelusup ke setiap gang. Satu persatu dari mereka ada yang terinfeksi, bahkan dalam minggu ini ada dua orang meninggal.
Nyeri menstruasi istilah medisnya dismenore. Seringkali terjadi pada remaja, apalagi di menstruasi pertama. Namun, bagi yang sudah menikah dismenore ini juga dapat terjadi. Ada yang parah seperti ketika masih remaja, tetapi ada yang nyerinya semakin berkurang.
Saya meringis, nyeri semakin tak tertahankan. Apalagi di area perut. Semua pekerjaan tertunda. Sejak dulu, saya terbiasa seperti ini, walau tidak sampai pingsan, nyeri bisanya bertahan 2-3 hari. Itu pun harus diimbangi dengan minum air putih banyak dan istirahat.
Yummy App, Penunjang Kesuksesan Saya Mengalahkan Mager.
Sejak awal berkenalan, saya belum terlalu menjelajah aplikasi yang telah diunduh lebih dari satu juta orang ini. Aplikasi yang didominasi warna oranye itu juga sebelumnya hanya terinstal di ponsel suami. Saya sempat ragu, apakah aplikasi 14 MB ini bisa diinstal di ponsel J3 Prime? Alhamdulillah, setelah mencari di playstore ternyata bisa.
Kesan pertama pemakaian aplikasi ini, layar tiba-tiba tak bergerak. Bête juga, tetapi setelah restart saya disambut berbagai fitur menarik lengkap dengan nama Chef Sokoomah. Padahal saya ini jarang masuk dapur, sudah dapat panggilan Chef. Pantes suami kemarin betah dan senyum-senyum sendiri.
Rasa nyeri teralihkan. Saya kembali menjelajah, ada semangat baru. Gelar yang disematkan kepada pengguna dengan nama Chef memang berbeda dari aplikasi memasak yang pernah saya gunakan. Selain itu, cara mengolah bahan yang selalu disertai foto atau video juga sangat membantu. Apalagi untuk orang awam dalam dunia memasak seperti saya.
Analogi Yummy App bagi saya adalah tempat kursus memasak, yang di dalamnya terdapat pengajar dan pakar dalam bentuk chef yang handal. Bahan ajarnya pun lengkap, mulai memilih bahan, menentukan resep, tips sederhana memasak atau alat seputar dapur. Bahkan, mengenai bumbu dasar pun ada.
Jenis makanan/ minuman pun disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk saat ini, imunitas menjadi fokus utama. Maklum, korona telah meruntuhkan dinding kepercayaan diri yang berimbas pada menurunnya imun. Pun termasuk saya. Kini, tanpa perlu bersusah payah banyak alternatif resep yang bisa dipilih.
Satu lagi yang tidak boleh dilewatkan, Filter Budget. Di aplikasi ini ada perkiraan biaya untuk setiap resep. Jadi, bisa disesuaikan dengan isi kantong. Pun kalau ada yang hobi masak, daripada disimpan sendiri lebih baik di unggah di sana. Kan selain sedekah juga bisa menambah keuangan keluarga.
Ah, matahari kian tinggi, saya masih betah menjelajah Yummy App. Ada kekaguman sekaligus iri. Kok banyak lelaki yang terpampang sebagai chef dengan kreasi mereka yang simpel dan telihat menggoda. Kapan saya bisa seperti mereka.
Menyeleksi Makanan dan Minuman Sesuai Kebutuhan
Di masa datang bulan, junk food, donat, cookies, brownies, dan aneka jenis snack olahan seperti tortilla, keripik kentang pun harus dihindari. Kenapa? Karena semua makanan ini mengandung asam lemak trans.
Salah satu komponen utama makanan yang memberikan dampak positif dan negatif terhadap kesehatan adalah lemak. Lemak dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, menjaga suhu tubuh tetap hangat, membentuk sel dan hormon, serta menyerap berbagai vitamin. Namun, tidak semua jenis lemak baik untuk tubuh, salah satunya asam lemak trans.
Asam lemak trans merupakan lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak padat. Dalam industri makanan, Lemak trans ini digunakan untuk membuat makanan lebih awet dan meningkatkan cita rasa.
Masih bingung? Lebih mudahnya, makanan yang berbahan dasar margarin nih!
Padahal, lemak trans itu dapat menjadi “jahat” jika dikonsumsi secara berlebih. Salah satunya menjadi radikal bebas yang merusak membran sel. Membran sel sendiri memiliki beberapa komponen, salah satunya adalah fosfolipid. Salah satu fungsi fosfolipid adalah sebagai penyedia asam arakidonat yang akan disintesis menjadi prostaglandin.
Masih ingat prostaglandin? Pemicu kontraksi otot dinding rahim.
Membicarakan makanan membuat nyeri kembali melanda. Dalam kondisi seperti ini, minuman segar dapat mengembalikan mood. Sayangnya, minuman dingin pun tak disarankan saat datang bulan. Walaupun tidak bepengaruh secara langsung, setidaknya kita perlu menjaga asupan gizi yang masuk dan kondisi perut.
Bayangkan ya, Sobat? Perut belum terisi makanan tetapi dipenuhi air dingin. Bukankah dapat menyebabkan perut kembung dan kita semakin tak nyaman. Apalagi kalau sampai mules. Hm, repot jadinya.
Saya kembali melirik Yummy App dengan jenis minumannya, banyak olahan teh, kopi, apalagi minuman bersoda. Menggoda dan bikin ngiler. Sayangnya, minuman yang mengandung kafein harus dibatasi dulu. Selain dapat mempersempit pembuluh darah, kafein juga dapat membuat asam lambung meningkat.
“Mbak, jamunya tidak jualan!”
Yah, penantian yang sia-sia. Pupus sudah harapan di kala tetangga memberitahu. Walaupun sedih, saya berusaha memaklumi, di masa seperti ini pedagang yang masuk dusun memang dibatasi. Saya pun tak kuasa berjalan jauh. Jadilah, saya membuat minuman herbal sendiri di rumah.
Minuman Herbal dan Hangat, Layak untuk Dicoba!
Setelah mempertimbangkan waktu, bahan dan kondisi, saya pun memilih minuman hangat dan herbal. Selain untuk meredakan nyeri juga tak memerlukan banyak bahan. Yuk, tinggal ketik saja nama minuman yang mau kita buat di pencarian.
- Minuman Kunir
Minuman pertama berbahan dasar kunir (jawa). Lebih mudahnya ketik “mimuman kunyit”. Selain dapat meredakan nyeri, kunir juga sebagai anti inflamasi/ peradangan.
Saya biasanya menyediakan kunir kering sebagai upaya unuk memudahkan memasak. Kunir dibersihkan dulu, dipotong-potong kemudian dijemur. Setelah kering dimasukkan dalam di kemas di plastik kecil-kecil ataukah dalam toples. Tinggal diseduh kemudian ditambahkan gula merah.
Harga sekali menyeduh tak lebih dari sepuluh ribu. Itu sudah dapat diminum 4-6 kali. Sebagai variasi, ada juga yang menambahkan pandan, kayu manis, madu ataukah asam.
- Wedang Serai
Serai yang biasanya dijadikan bumbu soto, juga enak bila dijadikan minuman. Kandungan antioksidan yang tinggi dapat menjadi obat manjur untuk mengurangi dismenore. Apalagi kalau diseduh hangat. Untuk menambah cita rasa dapat ditambahkan pandan, jahe, teh atau lemon.
- Wedang Jahe
Jahe selain dapat menghangatkan tubuh juga membantu merilekskan otot perut. Cukup dengan 2 ruas jahe geprek yang direbus dengan air dan gula aren.
Hm, baunya itu lo bikin nagih!
Yah, walaupun harus merogoh kocek lebih dalam, 12.000 cukup untuk membuat 5-6 kali. Untuk serai 2.000 sudah cukup banyak, tinggal dibersihkan dan disimpan di kulkas.
- Seduhan Lemon
Lemon yang kaya dengan vit C juga membantu dalam meredakan nyeri. Namun, bagi penderita penyakit lambung harus berhati-hati. Campurkan madu bersama pandan dan gula merah untuk mengurangi efeknya. Bagaimanapun lambung akan sensitif dan mudah iritasi bila berlebihan. Sebaiknya diminum kalau perut sudah terisi makanan.
Harga lemon, apalagi lemon lokal (jeruk nipis yang besar) sudah mencapai 22.000/ kg. Dalam rasa, jeruk nipis lokal lebih kuat dari pada lemon yang kuning. Kalau dalam hal aroma, lebih sedap yang kuning. Tinggal menyesuaikan selera dan isi kantong.
- Susu
Siapa yang tidak suka susu? Walaupun identik dengan minuman anak-anak, orang dewasa pun bisa menikmatinya. Lihat lagi kulkasnya, siapa tahu masih ada susu yang tersisa.
Dalam mengolah susu, apalagi yang berhubungan dengan api, kita pun harus harus cermat. Kasein susu mudah sekali pecah kalau terlalu panas. Cukup panaskan susu selama 15 detik dalam suhu 76 derajat celcius.
Jika bingung, cara yang paling gampang pakai panci besar dan panci kecil. Panci besar isi air, itu yang akan kena api kompor. Susunya masukkan ke panci yang diameter lebih kecil. Masukkan panci kecil ke dalam panci besar hingga susu mendidih.
Harga susu segar 6.000-7.000 per gelas tanggung, tak terlalu besar/ kecil. Sebagai variasi, silakan ditambah pandan, jahe geprek, ataukah serai sewaktu merebusnya.
Mudahkan! Semuanya didapat dari Yummy App lo! Pun dengan tips yang ada.
Yuk, Instal Yummy App Demi Kebahagiaan Keluarga
Sebagai seorang perempuan, istri dan juga ibu, segudang aktivitas sudah menanti. Dismenore bukan halangan untuk tetap produktif. Segalanya dimulai dari diri sendiri, kalau kita hanya berdiam diri, rasa nyerilah yang mendominasi. Berbeda kalau ada pengalihan perhatian. Salah satunya beraktivitas di dapur.
Tak perlu menghabiskan energi banyak untuk bergerak di dapur kan!
Saya sudah membuktikan, kalau Yummy App dapat digunakan dalam situasi apa pun di rumah. Kalau saya mau dan mampu melakukannya, bagaimana dengan kalian?
Sumber:
- Amgain, Kapil. “Effects of Food Habits on Menstrual Cycle among Adolescent Girls.” Effects of BMI and Food Habits on Menstrual Characteristics among Adolescent Girls (2019): (53-61). Print. https://doi.org/10.46405/ejms.v1i1.35
- Sundari, Neti. “Dietary Habit is Associated With Dysmenorrhea Among Adolescent.” STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan (2020): (1359-1369). Print. https://sjik.org/index.php/sjik
- https://www.yummy.co.id/