Perasaanku Saat Ini
Hari ini semua terasa luar biasa. Di tengah halangan si bocil sakit panas disertai tenggorokan sakit, leher bagian kiri membengkak ternyata ada kabar bahagia yang menghampiri. Buku saya Mertuaku, Musuh ataukah Sahabat? sudah sampai ke Surabaya dan juga bandung.
Selama seminggu, saya berusaha menggali dan menguji kemampuan membaca. Ini salah satu ikhtiar untuk dapat menulis buku-buku yang semoga menjadi keberkahan. Berbekal dari buku-buku yang dibeli dari online shop, saya membuka gmail, mengunduh file bukunya dan membaca. Ya, allah tidak secepat sebelumnya. Ada saja gangguan yang menghalangi kenikmatan untuk bercengkrama dengan buku. Bayi minta digendong, dipeluk, diletakkan dipangkuan, ataukah justru si bocil yang gantian minta inilah ,minta itulah dan masih banyak gangguan lainnya.
Bagaimana ketika mereka sudah tidur? Bisa membaca tentunya, tetapi tidak selepas biasanya. Bayi kadang terbangun kemudian menyusui, belum lagi kalau ketiduran. Eh, kadang diselingi pekerjaan rumah yang kian menggunung. Ya Allah, ternyata butuh usaha ekstra untuk memulai dan merekam hikmah yang ada di dalamnya.
Ah harus lebih bersyukur! Ya Allah maafkan hambaMu ini.
Setelah membaca buku Filosofi Teras, saya berusaha menata sekaligus menguatkan hati dan niatan. Pun mengkoreksi waktu yang digunakan untuk membaca. Saya pun perlu menganalisa waktu di mana saya bisa optimal melakukannya.
Pagi bangun tidur, menyiapkan keperluan bayi dan bocil. Pagi hingga sore waktunya membersamai mereka. Saat maghrib, bayi sudah dihantarkan tidur. Sedangkan bocil sudah dilengkapi kebutuhannya seperti makan. Setelah salat, saya bisa olahraga dan kemudian duduk di hadapan komputer.
Bagaimana dengan pekerjaan rumah? Mencuci dilakukan 2 hari sekali, menyetrika di weekend. Kalau menyapu? Bisa dilakukan setiap hari sembari mendampingi bayi. Berbeda kalau memasak. Saya lebih banyak membeli sayur matang, ataukah kalau masak lebih memilih yang sesimpel mungkin. Misal sayuran tinggal rebus, telur juga direbus.
Alhamdulillah, sekarang sudah saling terkait. Saya pun mulai bisa menata jadwal pekerjaan rumah, waktu untuk bersama anak dan juga waktu membaca/ menulis. Semua sekiranya lebih baik dari sebelumnya. Walau dirasa masih belum optimal sekarang sudah memiliki kemajuan yang nyata. Saya pun bisa me time dengan menikmati waktu membaca sekaligus menulis.
Buddyku, Penyemangat sekaligus Teman Seperjuangan untuk Diet
Hanna Kharisma, nama yang saya kenal di Regu Pualam. Beda regional tapi langsung menarik hari. Salah satunya karena ketanggapannya dalam melakukan sesuatu di grup wa. Bisa dikatakan orangnya juga aktif dan tidak pelit ilmu tentunya. Enak diajak diskusi dan nyambung.
Waktu pemilihan keluarga dan minat, kita berada dalam satu keluarga Perawatan Diri. Lebih wawnya lagi dalam menentukan tema yang mau diangkat dan dikerjakan kita juga memiliki ketertarikan serupa, perihal diet.
Bila saya masih punya PR untuk menurunkan BB dari 68 ke 60, Mbak Hanna juga memiliki perjuangan serupa walau beda angka. Dimulai dari titik itulah pembicaraan kita nyambung. Cerita yang kita saling sharingkan pun bisa menjadi motivasi bareng untuk terus berbenah dan instropeksi diri. Buku Eating Clean menjadi hadiah yang selanjutnya menjadi santapan ilmu yang tak boleh terlewatkan.
Nah di antara pembicaraan kami ada beberapa hal yang rencananya dilakukan secara bersamaan:
- Melakukan pengukuran setiap minggu untuk melihat progres diet yang dijalankan
- Menyusun wo bersama
- Merencanakan tipe diet yang dilakukan, IF dengan puasa
Hadiah untuk Buddy
Sehat Badan dan Pikiran dalam Kehidupan Sehari-hari
Buku Terapi Teras menjadi salah satu buku tentang penguatan mental yang saya hadiahkan kepada buddy. Selain karena relate dengan apa yang ada juga karena bisa direalisasikan.
Menjadi sehat itu impian setiap orang. Apalagi bagi pejuang obesitas menuju sehat seperti saya. Belajar sehat bisa dimulai dari memperbaiki pola hidup. Menata pola makan dengan diet tepat salah satunya. Diharapkan perubahan kecil ini juga berefek pada tubuh dan pikiran. Karena bagaimanapun, fisik dan mental tak dapat dipisahkan. Satu kesatuan.
Dalam perjalanan diet, ada masa di mana terdapat kejadian atau peristiwa yang meresahkan atau mengkhawatirkan, di antaranya:
- Bb stuck, tidak mau turun walau kita sudah merasa berupaya secara optimal.
- Perubahan dirasa lambat, seperti angka ditimbangan yang tak pernah berubah.
- Lelah dan merasa tidak nafsu dengan makanan “sehat”.
- Melewatkan olahraga di tengah kesibukan harian.
- Sendirian dalam diet.
- Dipandang sebelah mata oleh orang sekitar, tidak jarang dicie ciein.
- Dan masih banyak lagi.
Sebenarnya, kalau kita mau mencermati. Semua hal itu pasti pernah dialami setiap orang. Tidak ada yang buruk atau tidak baik. Hanya saja tidak semua orang mampu menunjukkan atau memperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya.
Yuk, dicermati lagi! Bukan hal atau peristiwa di atas yang meresahkan kita. Namun, pertimbangan/ pemikiran/ persepsi akan hal-hal itu. Sumber sebenarnya kekhawatiran atau keresahan berasal dari pikiran bukan peristiwa atau hal yang terjadi. Dari yang sekedar menyebalkan, bikin marah, nangis, gelisah, galau hingga putus asa.
Dalam buku Terapi Teras, Stoisisme menganggap kalau semua peristiwa itu netral (tidak baik/ buruk). Pun termasuk yang saya sebutkan di atas.
Dalam Filosofi Teras, ada pemisahan antara apa yang bisa ditangkap oleh indra (impression) dengan makna atas apa yang kita lihat dan dengar (representation). Dalam praktik keseharian, sayangnya kita sering kali gagal memisahkan keduanya.
Inilah yang coba saya terapkan sekaligus tularkan ke Buddy.
Wah, perjalanan diet kita masih panjang.
Peristiwa itu sendiri hampir selalu netral, tetapi kemudian menjadi “positif” atau “negatif” karena interpretasi dan makna yang kita berikan. Dari makna dan persepsi inilah timbul perasaan dan emosi kita. Jika kita memberi makna yang negatif, maka kita akan merasa marah, cemburu, iri, putus asa. Namun, jika kita memberi makna yang positif, maka kita akan merasa terinspirasi, lebih sabar, lebih tekun, dan tidak menyerah. Pilihan makna itu sepenuhnya ada di tangan kita.
Buddy, kalau saat ini masih menikmati proses dietnya, SELAMAT.
Kalau ternyata muncul peristiwa yang tidak terduga, boleh banget kalau kita mojok dan saling diskusi dan instropeksi diri.
Langkah-langkah yang bisa diambil saat kita mulai merasakan emosi negatif (sedih, baper, frustrasi, putus asa, dan lain-lain): S-T-A-R (Stop, Think & Assess, Responsd):
- STOP (berhenti).
Begitu kita merasakan emosi negatif, secara sadar kita harus berhenti dulu. Jangan terus larut dalam perasaan tersebut. Anggap saja kita berteriak “time-out!” di dalam hati. Walau mungkin terdengar aneh atau mustahil untuk “menghentikan” emosi yang selama ini muncul begitu spontan, menurut pengalaman saya ini sangat bisa dilakukan. Semakin sering dilakukan, kita akan menjadi lebih efektif melakukannya.
- THINK & ASSESS (dipikirkan dan dinilai).
Sesudah menghentikan proses emosi sejenak, kita bisa aktif berpikir. Memaksakan diri untuk berpikir secara rasional saja sudah mampu mengalihkan kita dari kebablasan menuruti emosi. Kemudian, mulailah menilai /assess), apakah perasaan saya ini bisa dibenarkan atau tidak? Apakah kita telah memisahkan fakta objektif dari interpretasi kita sendiri?
- RESPONSD.
Sesudah kita menggunakan nalar, berupaya untuk rasional dalam mengamati situasi, dan, semoga saat ini, emosi sudah sedikit turun, barulah kita memikirkan respons apa yang akan kita berikan. Respons bisa dalam bentuk ucapan atau tindakan. Karena pemilihan respons tersebut datang sesudah kita memikirkannya situasinya baik, diharapkan ucapan dan tindakan respons ini adalah hasil penggunaan nalar/rasio yang sebaik-baiknya.
Masih banyak hal lain yang bisa diambil hikmahnya dari buku ini, selamat membaca dan mengulik mental kita sudah sampai mana? Sudah mampu diajak berjuang ataukah masih melempem.
Semoga yang sedikit ini dapat memantapkan kita untuk menjalani diet sehat dalam waktu jangka panjang. Love you pull Buddy.
Ini Makananku
Ada berbagai diet yang bisa dilakukan, tidak bisa menyamaratakan seseorang dengan orang lain. Bagaimana kalau ada kasus tertentu? Seperti penderita PCOS ataukah yang mengalami gangguan gula? Jadilah saya tertarik dengan diet yang mereka lakukan.
TIPS DIET ARTIS TURUN SAMPAI 56KG!? Dari podcast Grace Tahir (di sini)
Weight Loss dan Weelness
Narasumber: Mahalinda Napitupulu -Indah (pengusaha dengan seorang anak-8 tahun)
Permasalahan: naik sampai 38 kg, selama kehamilan hingga menyusui
Dr Reffy Nugraha dari Less Salt Diet (BLC: Better Life Challange)
Indah
Bersumber dari keluarga overweight, sempat mengecil semasa kuliah. Efek dari sosialisasi dengan teman pergaulan. Body shaming sering diterima ketika BB mencapai 110. Tidak hanya dari orang luar, orang terdekat pun juga sering melakukannya.
Permasalahan:
Sesak nafas, jalan susah, bergerak malas, mencari baju sulit, rasa percaya diri juga berimbas turun. Hasil tes kolesteroh dll pun juga ada yang diambang batas.
Diet yang pernah dicoba: diet ekstrem, diet mayo, pemakaian obat pelangsing, diet karbo, dan segala cara dengan berusaha mencari cara menurunkan berat badan dengan cara instan. Akibatnya grafik BB fluktuatif.
Sekarang yang sudah dipraktikkan
- Memperbaiki mental dan niatan
- Clean eating
- Olahraga: latihan beban
- Belajar tentang makanan sehat, kalori, makronutrein, mikronutrein dll
- Mencari teman untuk melakukan olahraga, menata makan dll
Dr. Refi
Setelah mendapat body shaming justru sering makan. Pun untuk orang yang sering melarikan permasalahan ke makanan perlu adanya titik balik dari stres makan. Semua ini berhubungan dengan hormon leptin, yang mempengaruhi otak untuk mengatakan “cukup”.
Proccessing food juga mempengaruhi fungsi otak. Efeknya bisa disamakan dengan pemakaian narkoba hingga sampai kecanduan.
Kunci keberhasilan diet: disiplin
Pola makan untuk menurunkan BB, prinsipnya
- What: ingrediant apa
Mau diet apa pun, makanan yang kita makan itu bernutrisi/ sumbernya apa, sehat ataukah tidak.
- Cara masaknya
- How much: segala yang berlebihan tidak bagus khususnya untuk tubuh.
- When: seperti intermitten fasting (IF), kalau pagi jangan langsung makan, 2-3 jangan makan sebelum tidur, sarapan fiber dulu.
Agar tubuh tidak stres ketika IF, dicoba berpuasa secara berkala/ tidak dipaksakan. Tidak dilakukan dalam jangka waktu lama. Ada waktu jedanya.
Susu oat milk apakah sehat? Ternyata tidak karena ada maltosa. Termasuk proccessing food.
Soda less sugar, diet ini ternyata masih mengalami kenaikan BB. Semua ini berhubungan dengan insulin dan kinerja otak. Soda ini membuat kita tetap lapar sehingga memancing kita untuk makan lebih. Selain itu, otak menjadi sensitif sehingga apa yang masuk dan mengandung gula sudah terprogram.
Insulin bad guy untuk weight loss, insulin mengontrol beberapa enzin seperti emp kinase yang membuat mitokondria kita refresh. Jika gula berlebih enzim ini menginhibit/ kurang berfungsi sehingga membuat kita menjadi malas berolahraga, malas, lemah. Pun menginhibit untuk enzim Asetilcoa yang membuat metabolisme kita menjadi lambat.
Cara memulai diet: Mengawali habbit yang baik, dilakukan secara konsisten. Misal dimulai bangun subuh kemudian tidak tidur. Sebulan kemudian baru mencoba mengisi aktivitas positif dengan berolahraga. Beberapa waktu kemudian ditambah habbit baru yang lain.
Podcast Nikita Willy Momscorner 34: Dr. Cut Hafiah H, Sp.Gk | Mengapa Diet Pcos Jam Makannya Lebih Sering (di sini)
PCOS adalah singkatan dari Polycystic Ovarian Syndrome, atau Sindrom Ovarium Polikistik, yang merupakan kondisi umum yang memengaruhi hormon wanita.
PCOS dengan diabetes tipe 2, berkaitan erat. Apalagi untuk usia muda. Keluarga ada indikasi diabetes, Kenaikan gula darah, reistensi, jam tidur, makanan yang kacau dan life style buruk sangat mempengaruhi seseorang bisa terkena PCOS ataukah diabetes mellitus.
Gejala PCOS:
- Indeks massa tubuh lebih dari normal
- Adanya bulu-bulu rambut seperti laki-laki
- Haid tidak teruatur
- Bb gampang naik
- Gula darah sewaktu tinggi
Terapi diet ditujukan agar tidak berkembang kepada diabetes. Namun, diet tidak bisa dembarangan. Pemilihan diet diperlukan untuk mengatur insulin tubuh. Misal diet keto tapi tanpa aturan, BB bisa turun tapi inslin kacau.
Diet untuk PCOS setidaknya turun 0,5 kg per minggu, target gula darah normal.
Note: Indeks glikemiks angka yang menunjukkan seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. IG diukur dalam skala 0–100, dan semakin tinggi angkanya, semakin cepat pula makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah.
- Tetap memakan karbohidrat tetapi kompleks. Semua ini berhubungan dengan indeks glikemiks makanan itu sendiri. Seperti kentang, labu, ubi, nasi merah, nasi hitam. Hindari karnohidrat simpleks seperti nasi putih, es krim, makanan atau minuman yan mengandung gula.
Pemilihan buah juga didasarkan pada indeks glikemiknya.
- Tidak hanya memakan protein saja. Juga diperhatikan protein hewani sebagai makanan bagi enzim untuk mengatur haid dan sebagai makanan otot. Kandungan zink dan inositol juga baik untuk kesuburan. Sumber protein yang baik: ikan-ikanan, ayam kampung.
- Menghindari lemak jenuh dan membatasi lemak tidak jenuh. Makanan / gorengan asin mengandung lemak tak jenuh tinggi.
Sarapan jangan hanya protein tetapi pertimbangkan juga karbohidratnya, seperti roti gandum.