Si kecilku sudah memasuki usia 2 tahun yang masyaAllah menyenangkan. Luar dalam serasa diuji. Kesabaran dan konsistensi dilatih untuk tetap eksis. Ia memiliki banyak kemajuan di motorik, cara bicara dan tumbuh kembangnya. Ia bahkan sudah mengenal permainan di luar dan memiliki banyak teman. Diantara teman sebayanya ia bisa dibilang aktif.
 
Tatapi tetap saja sebagai orang tua aku harus stay cool dan tidak langsung panas, melihat Si kecil tetangga sudah bisa ini itu. Misal teman anakku sudah bisa bilang pipis saat akan pipis sedangkan anakku tidak mau. Kadang ia mau bilang kalau sudah pipis. Ataukah saat bermain anakku  cenderung suka bongkar pasang mainan sehingga mainnanya mudah rusak sedangkan ada temannya yang mainannya terlihat awet dan utuh. Walau kadang senam jantung aku masih ingin menikmati momen kebersamaan di tengah cuitan tetangga. Bukankah setiap Si kecil punya kelebihan masing-masing?
 
Jadi apa yang biasanya terjadi pada Si kecil usia 2 tahun?
 
  • Sangat aktif dan pintar
Motorik
Si kecil mulai dapat berlari kencang dengan stabil, menggerakkan badan mengikuti irama musik, menendang bola dengan kuat, menyoret-nyoret tembok, membawa gelas atau piring sendiri tanpa dibantu, minum dengan menggunakan gelas, mencoba makan sendiri, kuat berjongkok beberapa saat apalagi ketika bermain, bisa membuka dan menutup pintu, naik kursi sendiri dan masih banyak lagi.
 

Kognitif
Pada usia ini si kecil mulai mengingat apa yang terhadi dan yang pernah dilakukannya. Misalnya, si kecil menumpahkan air/ susu di lantai. Seketika kubersihkan dan hanya mengusap kepalanya. Ia hanya tersenyum dan melenggang pergi. Hal ini biasanya berulang beberapa kali. Dilain waktu saat ia melakukan hal yang sama tanpa diminta ia mengambil lap (kadang baju/ handuk bersihpun jadi lap) dan seakan mengelap air/ susu yang tumpah. (masyaAllah….hanya bisa tepuk jidat dan tersenyum bila mengingatnya)
 
Si kecil sudah mampu diajak kerjasama dan mampu mengikuti instruksi sederhana, seperti: “Tolong, ambilkan sepatu mas!”, atau “Ayo memandikan mobil!” (mengajak mandi). Hebatkan!
 
Dari sinipun si kecil mulai mengerti makna rutinitas. Jika sebelum mengikuti ‘bermain yang mendidik’ (kujelaskan di lain tema) Si kecilku akan tidur malam, kadang bisa sampai jam 12 baru tidur. Bangun kesiangan, jam 9. Tidur siang kadang terlewat menjadi tidur sore. Alhamdulillah, setelah ada kegiatan rutin ia menjadi terbiasa jam 9 malam tidur, pagi bangun dan beraktivitas selanjutnya tinggal bobok siang dilanjutkan bermain di luar selepas ashar. Untuk memulai rutinitas memang butuh konsistensi dan air mata. terlebih jika ia rewel. Tapi seiring berjalannya waktu semua dapat terlampaui.
 
Note:
Saat mencoba menerapkan rutinitas pengaruh orang sekitar sangat terasa, misal jam pulang bapak kerja yang kadang sore bisa juga lebih malam, ataukah saat nenek dan sanak saudara berkunjung. Bisa juga karena teman-teman sepermainannya. Saat seperti ini bila dirasa pengaruh yang ditimbulkan efektif dan positif maka bisa dijadikan acuan. Tapi jika merusak rutinitas yang kita bangun maka kita harus lebih aktif untuk membangun rutinitas yang sudah disepakati.
 
Bahasa
 
Perkembangan bahasa masyaAllah ya! Si kecilku sangat cerewet ia sangat suka bercerita dengan bahasanya, perlu kucermati untuk bisa mengikuti. Semakin lama pembendaraan katanya semakin banyak, perkataannyapun semakin jelas dan bisa dipahami oleh orang lain. Bahkan ia peniru ulung yang bisa ceplas-ceplos mengikuti pembicaraan orang-orang di sekitarnya.
 
Si kecil mulai sering bertanya, “Apa itu?”. Senang melihat buku bergambar, menonton video dan terkadang menirukan suara didalamnya, entah itu warna, suara hewan ataupun berhitung (Warning! Saat memperlihatkan video sebisa mungkin kita harus disampingnya untuk menjaga komunikasi yang ada. Di saat atau setelah melihat video tanyakan beberapa hal, diantaranya: tadi hewan apa? warnanya apa? oh merah, eh ada yang besar dan kecil ya?, dll)
 
Kemampuan memahami perkataan orang lain lebih baik daripada kemampuan bicara. Jadi si kecil belajar untuk berekspresi dengan kata (kadang ribet, menggunakan kata berulang, terlihat berfikir keras dan diulang-ulang). Dalam masa ini sebagai orang tua kita harus lebih banyak aktif membangun komunikasi positif.
 
Hikmah sederhana!
 
Pernah suatu waktu anakku pipis di atas baju yang baru kusetrika padahal kondisi itu baru beberes, badan capek, suasana panas dan belum masak. Subhanallah, rasa marah seakan meledak tak terkendali. Ia terlihat ketakutan dan setelahnya kalau pipis ia tidak bilang. Padahal sebelumnya ia selalu bilang walau saat pipis sudah keluar. Hal sama berulang dengan membereskan mainan. Saat mulut lebih banyak bekerja ia akan lebih banyak diam. Tapi saat ia dengan senyum di rangkul dan diajak untuk membereskan mainan bahkan kadang kubuat permainan ‘siapa cepat dia dapat hadiah’ ia terlihat bersemangat. Dilain waktu walau tidak selalu mainannya dibereskan sendiri dalam sekian menit. MasyaAllah! 
Dari sinilah aku banyak belajar, saat si kecil melakukan kesalahan jangan dikritik ataupun dimarahi. Karena mereka sangat rentan dan sensitif. Bukankah mereka sedang belajar untuk mengekspresikan diri? Kalaupun tidak tertahankan lebih baik diam. Anak akan merasa kok. Konsisten mengajak anak untuk bicara dengan baik. Jadi selepas hati lebih tenang, ajak anak duduk, peluk sebentar dan beritahu apa yang terjadi. Kadang jadilah seperti ia, yang kocak, teriak tidak jelas ataupun bermain dengannya. Itu lebih mendekatkan kita dengan dunia mereka.
 
Tips membantu berbicara dengan anak.
 
Selalu membahasakan kondisi yang anak alami. Misal, selepas jalan-jalan, jalan si kecil sudah goyang dan mau gendong. “Mas capek? Iya tadikan baru jalan-jalan. Setelah ini  minum dan duduk ya?”. Mengulangi kata/ kalimat yang dikatakan anak dengan bahasa yang jelas. Bertanya pada si kecil mengenai segala sesuatu yang ada di sekitarnya. “Mas, apa warna bendera itu?”, “Yang terbang itu apa?” atau “Itu yang berdiri apa?”
 
  • Aktivitas keseharian (makan, mandi, berpakaian, tidur, ataupun bermain)
Makan
Ø  Nafsu makan si kecil lebih stabil dan teratur. Disinilah kesempatan kita untuk mengenalkan berbagai jenis makanan, entah sayur, lauk ataupun buah.
 
Ø  Si kecil sudah bisa memilih makanan/ minuman yang diinginkan. Kalau minta nasi ya nasi, roti ya roti, tidak bisa diganti. Saat seperti ini bisa diberikan pilihan, “Makan dengan nugget atau sosis?” 
Ø  Mengenal snack ataupun jajan
 
Ø  Kemampuan makan sendiri meningkat, walau masih berantakan. Kadang minta disuapi atau dia yang belajar menyuapi orang lain.
 
Ø  Bisa memahami peraturan saat makan. Cuci tangan dulu, berdoa, menggunakan tangan/ sendok. Kalaupun makan harus duduk.
 
Tidur
Ø  Si kecil sudah bisa mengatakan mengantuk. Memilih bantal atau guling yang diinginkan. Kadang bisa menolak jika diajak tidur dan ia tidak mengantuk. Saat hal ini terjadi biasanya kuberikan waktu tambahan sebelum timur, “10 menit lagi ya mas.” Selepas itu kugendong dan tidurkan walau ia tidak jarang juga menangis.
 
Ø  Kebiasaan menggosok gigi mulai dapat dilakukan. Walau terkadang hasil dan proses tidak sebanding, tetap harus dilakukan. DI awal-awal anakku tidak mau menggunakan sikat gigi, tapi setelah diajak kekamar mandi setiap hari ia mulai mau mencoba. Entah itu dengan bapak ataukah dengan ibunya.
 
Ø  Bisa mengatakan dingin/ minta selimut.
 
Ø  Mengetahui kebiasaan sebelum tidur, cuci tangan dan kaki, berdoa kadang dibacakan cerita. Menutup pintu dan lampu juga tidak terlewatkan.
 
Mandi dan Berpakaian
Ø  Mulai bisa menolak saat diajak mandi. Harus memakai trik untuk menarik perhatian. Anakku sangat menyukai mainan, jadi setiap mandi selalu kubilang “Ayo, mobilnya dimandikan”. Tanpa diminta dua kali ia akan langsung ke kamar mandi.
 
Ø  Untuk yang memndikan Si kecil sudah bisa memilih. Kalaupun dimandikan bapaknya ia akan lebih senang karena jarang bertemu dimana bapaknya kerja. Walau terkadang hasilnya ada yang tidak bersih, misal masih ada daki di ketiak atau leher itu tidak masalah dibandingkan kedekatan bapak dan anak.
 
Ø  Melepas dan memakaikan pakaianpun penuh drama. Kadang menggunakan permainan ci luk ba atau disertai menyanyi ‘mandi’ dengan nada dan irama yang dibuat ibu tentunya.
 
Ø  Si kecil juga mulai bisa mengatakan dingin ataupun panas. Jadi sebagai orang tua kita harus mengontrol.
 
Ø  Bisa juga saat mandi adalah arena Si kecil bermain air. Kalau sudah terjadi akan memakan waktu yang lebih lama.
 
Ø  Menggunakan shampoo dan sabun harus lebih berhati-hati. Kalau sabun Si kecil biasanya suka karena ada gelembung dan dapat merubah warna air menjadi keputihan. Nah kalau shampoo ini yang lebih membutuhkan waktu ekstra dimana biasanya Si kecil akan segera mengusapkan ke badan kita saat gelembung shampoo memenuhi kepalanya.
 
Ø  Bila berpakaian Si kecil masih belum bisa memilih. Yang ia tahu hanya nyaman atau tidak.  
 
Demikian yang dapat kuceritakan, selanjutnya untuk tantrum dan perkembangan lain akan di bahas selanjutnya.
 
 
Salam sayang Keluarga D.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *