Dalam melakukan aktivitas yang disukai, kita memerlukan ketrampilan yang memadai. Semua ini dilakukan untuk mematangkan apa yang dimiliki. Bukankah tujuan akhir kita untuk bermanfaat bagi orang lain? Kalau diri sendiri kurang cakap, bagaimana kita bisa berperan dalam mengatasi permasalahan orang lain? Pun bagaimana kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain?
Nah, untuk lebih mengenal pribadi dan batas kemampuan kita perlu menyelami diri. Apa sih yang kita perlukan? Tentu saja mengupgrade diri. Sudahkah kemampuan kita berada di level yang disebut layak, ataukah kita masih dalam tahap remahan.
Demi selangkah lebih dekat dalam menemukan potensi diri, kita akan fokus pada aktivitas yang aku sukai dan membuat bahagia. Dalam hal ini, khususnya bagi diriku, ada 5 aktivitas harian yang ingin kudalami, diantaranya: olahraga, menulis, berbelanja, beberes rumah, membaca.
Kemampuan itu perlu dipelajari dan diasah agar kita lebih cakap.
Apiida Sokoomah
Aktivitas yang Kusuka dan membuatku Bahagia
Olahraga
Dalam menjadikan olahraga sebagai rutinitas harian, manajemen waktu dan keuangan menjadi faktor penting. Waktu mempengaruhi kita dalam membentuk efektivitas kebiasaan positif. Sedangkan keuangan, diperlukan dalam menunjang olahraga yang dilakukan, baik workout dalam rumah ataukah olahraga outdoor. Alat dan perlengkapan olahraga itu lumayan lo. Setidaknya perlu ratusan ribu untuk memilikinya. Di antara yang perlu dan penting untuk dimiliki: baju olahraga, kerudung, dumbbell, matras, sepatu, ressistance band dan skipping. Belum lagi kalau perlu ikut komunitas, ada biaya administrasi juga lo.
Kemampuan dalam pemilihan nutrisi juga diperlukan untuk menunjang efektivitas olahraga yang dilakukan. Setidaknya kita tahu kebutuhan kalori tubuh. Pemenuhan protein, jika ingin memperkuat massa otot. Jumlah konsumsi gula dan garam dalam mengatur komposisi cairan tubuh. Pun kita juga perlu tahu efektivitas tidur. Hal ini berhubungan dengan regenerasi sel tubuh.
Konsistensi. Praktik yang benar dalam rutinitas harian, menunjang badan untuk selalu bugar. Bagaimanapun, olahraga itu akan dirasakan manfaatnya bila dilakukan secara rutin. Plus jika kita tahu mengenai jenis olahraga yang dilakukan, akan mempermudah diri menyesuaikan pada kegiatan yang ada. Jika ingin diet dan mengurangi bb, kita bisa mengetahui gerakan yang tepat.
Setiap gerakan dalam olahraga itu memiliki makna tersendiri. Semisal untuk menguatkan kinerja jantung dan melancarkan peredaran darah, olahraga kardio seperti senam atau renang sangat direkomendasikan. Berbeda dengan yoga yang berhubungan dengan ketenangan pikiran dan kelenturan otot, dumbbell dilakukan untuk menguatkan dan membentuk otot.
Aspek penunjang olahraga lain yang tak kalah penting adalah komunikasi efektif. Di mana kita perlu mengkomunikasikan jadwal atau rutinitas ini pada suami dan anak. Agar mereka mau bertoleransi dan mudah diajak bekerjasama.
Menulis
Dalam ketrampilan menulis banyak sekali hal yang perlu dilakukan. Apalagi untuk diriku yang sempat absen hampir dua tahun. Hal utama yang diperlukan tentu saja latihan menulis lagi. Kali ini aku fokus menulis di blog. Belajar dari menulia berbagai tema di setiap minggu hingga mencoba ikut perlombaan.
Kalau kelas kepenulisan? Sepertinya ini menjadi prioritas yang kesekian. Bagaimanapun, konsistensi dalam menulis memang perlu diasah tapi kalau mengikuti kelas dengan waktu yang sudah terjadwal masih sulit diikuti. Selain karena kesibukan harian juga karena masih ada bayi dan bocil yang butuh full perhatian.
Manajemen waktu dan manajemen keuangan tentu sangat berpengaruh dalam membiasakan diri menulis blog. Kalau waktu tidak terjadwal sangat sulit untuk duduk di depan laptop sembari mengetik. Pun kalau keuangan tidak terjaga, aku juga kesulitan melengkapi kebutuhanku sebagai blogger. La kok bisa? Iyalah, blog itu perlu perawatan juga. Ada biaya yang perlu dikeluarkan setiap tahunnya. Belum lagi kalau ada event dan kita perlu review atau beli produknya. Perlu perjuangan deh.
Mengelola emosi juga mesti dilatih. Menulis berdasarkan emosi itu melelahkan. Selain karena tidak berujung juga kurang obyektif. Padahal kalau bisa tulisanku ini berjangka panjang, dapat dinikmati siapa saja dan kapan pun. Sayang kalau hanya berdasarkan luapan emosi sesaat.
Nah, untuk menunjang tulisan aku juga perlu belajar story telling, copywriting, self editing dan pengetahuan dasar kepenulisan lainnya. Melihat dan mendengar cerita kalau tulisan kita itu dapat dinikmati orang lain itu sangat memuaskan. Rasa yang hinggap di hati itu lebih berharga dari uang yang didapat dari tulisan. Namun, kalau beneran ada uang, rasanya bangga dan jadi lebih semangat deh.
Terakhir nih, komunikasi efektif dan kerjasama antar anggota keluarga sangat diperlukan. Apalagi untuk diriku sebagai pejaung LDM (Long Distance Marriage), mengkomunikasikan hobiku pada anak sangat menguras tenaga dan emosi. Kalau tidak rutin dikomunikasikan, mereka sulit menyesuaikan diri apalagi memberi sedikit ruang bagiku untuk menyendiri.
Berbelanja
Saatnya kita refreshing!
Aku senang membuat list dan mendata apa saja kebutuhan harian. Semua itu biasanya kucatat dalam kebutuhan belanja bulanan. Termasuk kebutuhan mencuci pakaian (sabun cuci, pelembut, pewangi), mandi (sabun mandi, odol, sampo, sikat gigi, pembersih muka, perbersih kewanitaan, sabun bayi), masak (garam, gula, kopi, teh, kaldu bumbu, fibercreme), bekal anak (susu), ataupun kebutuhan harian lainnya(tisu). Dari semua kebutuhan itu, harus ada stok di lemari, setidaknya satu di setiap item.
List yang bisa dipakai dalam waktu jangka panjang, lebih sering kupenuhi melalui ecommerce (si oranye). Pengamatan waktu belanja, apalagi kalau ada diskon, butuh perencanaan tepat. Harga miring tapi kualitas dan kuantitas barang tetap oke. Sedangkan list untuk kebutuhan jangka pendek seperti telur, bawang merah, bawang putih, cabe, mie instan atau kebutuhan mendesak lainnya, lebih enak belanja di tetangga atau toko terdekat. Selain menjalin silaturahmi juga dapat memajukan perekonomian di sekitar rumah.
Manajemen waktu dan manajemen keuangan tentu tak boleh ketinggalan. Awal bulan menjadi waktu yang tepat untuk berbelanja bulanan. Sedangkan untuk kebutuhan jangka pendek, biasanya berbelanja setiap minggu atau ketika diperlukan. Nah, perihal keuangan, sudah ada pos tersendiri dari uang bulanan yang diberikan suami. Ada jumlah maksimal yang harus dikeluarkan di ecommerce. Pun untuk kebutuhan anak atau diriku sendiri, sudah ada list tersendiri. Kalau ada kebutuhan yang kurang terpenuhi bulan ini? Ya harus dimasukkan ke list bulan depannya lagi.
Komunikasi efektif menjadi ketrampilan yang tak boleh ketinggalan. Apalagi kalau berhubungan dengan anak-anak. Berbelanja bagi bocil juga menjadi kegiatan yang menarik, tetapi kalau tidak dikondisikan dan dikomunikasikan akan menguras kantong/ boros. Pemilihan kata dan cara bicara dengan bocil ini sejak dulu sudah kulatih dan kuterapkan, bahkan hingga kini tetap diulang-ulang agar mereka juga memahami kondisi keuangan orang tuanya. Selain dengan bocil, komunikasi ini juga penting untuk memberitahu suami akan transparansi keuangan keluarga.
Membaca
Dalam kegiatan membaca kali ini, aku lebih fokus pada pemilihan bacaan yang ringan. Bacaan yang mampu melepas penat, diantaranya komik online. Bacaannya pun banyak pilihan, ada manhwa, manhua ataupun manga. Genre pun beragam, ini yang perlu diperhatikan. Karena secara eksplisit banyak sekali adegan dewasa yang dikemas dalam hiburan bergambar ini yang terbalut dalam genre di antaranya: ecchi, yaoi, yuri, doujinshi, harem.
Manajemen waktu. Membaca komik itu bila menemukan bacaan yang sesuai bisa menghabiskan waktu. Apalagi kalau ceritanya menarik dan menantang. Tidak mau berhenti sebelum akhir chapter. Inilah yang seringkali memakan waktu. Bila ada waktu setengah jam untuk membaca, seringkali bisa molor hingga berjam-jam demi menuntaskan rasa ingin tahu. Terkadang, konsekuensi yang harus diterima adalah tertundanya pekerjaan yang lain atau waktu tidur jadi berkurang yang berakibat bangun kesiangan.
Mencatat. Tak jarang pula, dalam membaca ada kalimat atau perkataan bagus yang sekiranya sayang untuk dilewatkan. Kata-kata inilah yang menjadi cikal bakal juga dalam lahirnya tulisanku yang lain. Jadilah buku catatan menjadi aspek penting dalam bacaan.
Disiplin waktu. Berlatih disiplin dalam berbagai aspek memang sangat diperlukan, kalau tidak kitalah yang nantinya akan terseok-seok dalam melakukan aktivitas harian. Dalam hal ini, melatih komitmen memang sangat diperlukan. Terutama kepada diri sendiri. Terkadang, aku menerapkan pola reward and punishment, kalau melakukan pekerjaan baik terkadang membeli makanan kesukaan. Kalau sebaliknya, seringkali memangkas uang untuk memanjakan diri.
Mindfullness. Tenang dan senang menjadi suasana dambaan dalam membaca komik. Kondisi inilah yang terkadang membuatku dapat larut ke dalam cerita. Dari sisi ini pula, aku seringkali dapat lebih jernih dalam memahami cerita yang ada. Jadinya tidak hanya berimajinasi, tetapi juga dapat merasionalkan sesuai kenyataan yang ada.
Manajemen prioritas. Inilah yang menjadi PR sampai sekarang. Terkadang, karena tergoda dengan cerita baru atau alur seperti di atas, prioritas menjadi berubah dalam satu hari itu. Semisal seharusnya selesai menyetrika menjadi tertunda. Jadilah tumpukan pakaian di sudut kamar. Pun kalau lagi suntuk atau merasa malas dan kecapekan, membaca komik ini malah menjadi prioritas utama.
Manajemen waktu dan emosi. Kedua hal ini saling terkaitsatu sama lain. Waktu 244 jam, menjadi semakin terasa sempit di kala membaca komik tak terhentikan. Pun hal ini seringkali berimbas pada emosi dan perlakuan ke bayi atau bocil. Amarah seringkali keluar di saat mereka berdua sengaja atau tidak mengganggu waktu membacaku. Namun, kalau lagi rileks dan puas dengan cerita yang ada, mood baik seringkali terbawa. Senyum pun merekah.
Beberes Rumah
Dalam melakukan beberes rumah ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Pemilihan peralatan beberes harus ditata dan diperhitungkan secara matang. Mulai dari sapu, tempat sampah, wipol, alat pel, kemoceng dan juga serok. Semua harus sudah siap pakai. Jangan sampai ketika memulai beberes, baru diingat kalau ada salah satu alat atau bahan habis. Pernah nih, ada suatu jkejadian seperti itu, akibatnya? Mood beberes menurun drastis.
Mengkondisikan bayi dan bocil, memperhitungkan ruangan yang akan dibersihkan, memperhitungkan waktu beberes, memilah sampah, menata peralatan serta bagaimana mengeksekusi sampah yang telah dipilah. Belum lagi kalau bayi dan bocil yang niatnya memabntu justru bermakna sebaliknya. Proses cepat tanggap juga sangat diperlukan. Belum lagi mengenai emosi yang kita miliki.
Beberes saat malam menjadi favorit yang belum bisa tergantikan. Kecuali kalau ada bantuan di rumah (suami pulang). Di saat bayi sudah tertidur dan si kakak bisa bermain sendiri. Semua dikerjakan sebisanya, bila hari ini cukup menyapu, maka kegiatan itu yang diselesaikan. Memilah sampah dilakukan saat bangun pagi.
Kalau mengepel, cukuplah seminggu sekali. Beda cerita kalau lantai kotor banget semisal terkena makanan bayi, sehari harus ngepel, ya tetap dilakukan. Pun untuk membakar sampah kering. Bila ada waktu, dan sampah yang dirasa sudah menumpuk, pembakaran pun dilakukan dengan bebersih depan rumah.
Pemetaan Ketrampilan Diri
Dalam mengerucutkan kemampuan yang benar-benar kita butuhkan, ada beberapa hal yang dapat kita pakai. Salah satunya dengan kesadaran penuh membagi ketrampilan itu ke dalam kuadran berdasarkan kepentingan dan situainya (mendesak ataukah tidak).
Demikianlah beberapa ketrampilan yang seharusnya dipunyai untuk menunjang proses upgrading kemampuan diri.
Ketrampilan yang Perlu Diupgrade
Berdasarkan kondisi dan keadaan, ada beberapa ketrampilan yang memang kubutuhkan saat ini. Dari ketrampilan ini diharapkan dapat diasah, dikuatkan dan dimatangkan dalam waktu enam bulan ke depan.