KONFLIK MEMBUAT SESEORANG KEHILANGAN JATI DIRI. PIKIRAN MENJADI SEMPIT DAN HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN MENJADI SULIT JIKA TIDAK BISA MEMANFAATKAN DAN MENGELOLANYA DENGAN BAIK!
Nah untuk lebih memahami mengenai konflik ada beberapa hal yang perlu kita pahami terlebih dahulu. seperti saat akan memasak kita perlu tahu apa yang aan kita masak, bahan, cara membuat, cara penyajian bahkan cara makanpun kita harus belajar. untuk itu agar lebih mudah menangani konflik kita harus berkenalan dan berteman dengannya.
❤Bumbu Konflik❤
Resep konflik berisi empat bumbu yang menyulut setiap jeni pertengkaran, permusuhan atau kerenggangan. Urutan ini menegasakan ketidakpekaan seseorang terhadap situasi negatif atau yang tidak menguntungkan.
1. Pertama-tama ada kejadian atau katalisator
Sesungguhnya penyulutnya merupakan sesuatu yang terlanjur dikatakan atau bahkan belum sempat dilakukan atau memang tidak dilakukan, atau sesuatu berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan atau yang dibutuhkan. Secara sederhana situasi yang tercipta tidak terduga seperti yang diharapkan.
2. Ini mengakibatkan hilangnya kendali
3. Hilangnya kendali merampas kebebasan seseorang, membuatnya bergantung dan ketakutan.
4. Perasaan takut ini adalah dasar dari kemarahan yang terjadi.
Kemarahan hanyalah respon terhadap ketakutan yang dihadapi. Hal ini merupakan usaha psikologis untuk mengimbangi hilangnya kendali. Seringkali kemarahan merupakan topeng bagi emosi lainnya, seperti cemburu, rasa bersalah atau rasa malu.
Contoh:
Mertua menyuruh tutup mulut dan mengikuti segala aturan di rumahnya (katalis) → tindakan ini membuat kita merasa tidak nyaman dengan diri sendiri → ada ketakutan yang muncul, jangan-jangan mertua tidak menyukai keberadaan kita, tidak menghargai ataukah dengan ini kita mempertanyakan nilai dan citra diri sendiri, terlebih jika dalam kondisi ini suami tidak berperan memberikan dukungan.→ ada perasaan marah karena harapan, sikap dan hubungan dengan mertua berbeda dari situasi yang dihadapi.
❤Strategi Mengolah Konflik❤
Jika kita mau mencermati penyelesaian konflik yang biasa digunakan antara lain: strategi menang-kalah (Win-Lose Strategy), strategi kalah-kalah (Lose-Lose Strategy), dan strategi menang-menang (Win-win Strategy).
1. Win-Lose Strategy
Strategi menang-kalah adalah strategi memperoleh kemenangan mutlak dengan mengalahkan orang lain. Strategi ini berdasarkan pada keinginan untuk mengalahkan pihak lain dengan mengambil sesuatu yang menguntungkan dirinya dan merugikan pihak lain.
Ciri-ciri sikap win-lose antara lain :
a) Menggunakan orang lain baik secara emosional maupun secara fisik, demi tujuannya sendiri yang egois.
b) Berusaha maju atas pengorbanan orang lain.
c) Menyebarkan kabar burung tentang orang lain.
d) Selalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan perasaan orang lain.
e) Menjadi cemburu dan iri kalau sesuatu yang baik terjadi pada seseorang yang dekat dengan kita.
Penyelesaian konflik dengan menggunakan dasar strategi win-losesama sekali tidak dianjurkan, karena tidak menuntaskan masalah. Bahkan seringkali menimbulkan konflik yang berkepanjangan.
2. Lose-Lose Strategy
Penyelesaian konflik dengan strategi kalah-kalah seringkali diambil seseorang karena didasari oleh perasaan untuk melampiaskan kemarahan dan cenderung tidak rasional. Untuk kepuasan emosinya, masing-masing cenderung untuk melakukan tindakan yang akan merugikan kedua belah pihak sehingga keduanya menjadi pihak yang kalah.
Penyelesaian konflik dengan strategi ini tidak dianjurkan karena merugikan kedua belah pihak. Bahkan yang lebih buruk konflik ini tidak hanya berpengaruh pada keluarga kita tapi juga pada keluarga besar.
3. Win-Win Strategy
Strategi menang-menang adalah cara penyelesaian masalah yang didasari rasa manusiawi dan saling menghormati. Dengan menggunakan strategi ini, pihak yang terlibat dalam konflik berupaya menciptakan suasana yang memberikan kesan bahwa tidak ada pihak yang kalah. Masing-masing pihak berusaha untuk menyelamatkan muka pihak lain (face saving strategy) dengan bernegosiasi memberikan kemenangan atau keuntungan yang paling optimal secara jujur dan adil.
Penggunaan strategi ini sangat dianjurkan karena penyelesaian konflik seperti ini akan menumbuhkan suasana yang melegakan semua pihak.